Berikut adalah pemaparan Aksi Nyata Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran yang berisi 4 P yaitu Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan Penerapan yang akan saya lakukan terhadap aksi nyata modul 3.1.
Followers
Thursday, April 28, 2022
3.1.a.10. Aksi Nyata - Refleksi Implementasi Aksi Nyata Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Berikut adalah pemaparan Aksi Nyata Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran yang berisi 4 P yaitu Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan Penerapan yang akan saya lakukan terhadap aksi nyata modul 3.1.
3.1.a.10. Aksi Nyata- Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.
Kasus yang terjadi adalah kisah nyata yang dialami oleh CGP sendiri (Wety Dwi Yuningsih).
A. Dilema etika yang terjadi
Benar versus Benar. Memang benar saya lebih berkonsentrasi menjadi Guru Youtuber, Blogger dan mengikuti Pelatihan Guru Penggerak karena semua itu untuk meningkatkan kualitas saya sebagai seorang Guru. Dan memang benar juga saya ikut berpartisipasi pada panitia persiapan akreditasi, karena memang saya berkewajiban sebagai Guru untuk menjadi bagian dari panitia persiapan akreditasi, sebagai bukti bhakti saya kepada sekolah tempat saya mengajar.
B. Paradigma Dilema etika yang terjadi : Individu lawan masyarakat (individual vs community)
Saya sebagai seorang individu yang mempunyai hak untuk menolak sebagai panitia persiapan akreditasi sekolah, karena kesibukan saya sebagai Guru Youtuber, Blogger dan mengikuti Peatihan Guru Penggerak angakatan 4. Ada ketakutan saya tidak bisa mengemban amanah sebagai panitia persiapan akreditasi dengan baik,karena belum dapat memanage waktu dengan baik.
Sekolah sebagai komunitas (masyarakat) menginginkan saya untuk menjadi salah satu bagian panitia persiapan akreditasi, karena memang ide, gagasan saya diperlukan untuk kesuksesan akreditasi sekolah. Dan memang sudah menjadi kewajiban saya sebagai Guru harus berpartispasi aktif dalam kegiatan dan kemajuan sekolah tempat saya mengajar.
C. Prinsip pengambilan keputusan : Berpikir berbasis rasa peduli (Care Based Thinking).
Saya sebagai Guru mempunyai kepedulian terhadap kepentingan sekolah (komunitas), saya lebih mendepankan kepentingan sekolah (komunitas) daripada kepentingan individu.
D. Memuat 9 langkah pengambilan keputusan
1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam kasus tersebut?
Nilai-nilai yan saling bertentangan dalam kasus tersebut adalah Individu lawan masyarakat (individual vs community) .
Saya sebagai seorang individu yang mempunyai hak untuk menolak sebagai panitia persiapan akreditasi sekolah, karena kesibukan saya sebagai Guru Youtuber, Blogger dan mengikuti Peatihan Guru Penggerak angakatan 4. Ada ketakutan saya tidak bisa mengemban amanah sebagai panitia persiapan akreditasi dengan baik,karena belum dapat memanage waktu dengan baik.
Sekolah sebagai komunitas (masyarakat) menginginkan saya untuk menjadi salah satu bagian panitia persiapan akreditasi, karena memang ide, gagasan saya diperlukan untuk kesuksesan akreditasi sekolah. Dan memang sudah menjadi kewajiban saya sebagai Guru harus berpartispasi aktif dalam kegiatan dan kemajuan sekolah tempat saya mengajar.
2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
Saya sebagai individu yang mengalami dilema etika.
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah sebagai pihak yang membuat SK Panitia Persiapan Akreditasi Sekolah
3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut
1. Kepala Sekolah dan Jajaran Managemen Sekolah menginginkan saya berpartisipasi aktif dalam Panitia Persiapan Akreditasi Sekolah
2. Saya mempunyai tugas lain selain sebagai Guru di sekolah, saya juga sebagai Guru Youtuber, Guru Blogger dan sedang mengikutimPelatihan Guru Penggerak angkatan 4 selama 9 bulan lamanya
3. Saya mempunyai kebimbangan akankah saya sanggup untuk mengemban amanah semuanya, dan dapat melaksanakan dengan baik, karena saya belum bisa memanage waktu dengan baik.
4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
· Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)
Tidak ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut
· Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)
Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik dalam kasus tersebut
· Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)
Tidak Ada yang salah dalam dalam situasi ini
· Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
Jika keputusan yang saya ambil dalam kasus seperti ini dipublikasikan, maka saya akan merasa nyaman tidak akan merasa terganggu dengan viralnya atas keputusan saya, karena siapa tahu bisa menjadikan inspirasi atas masalah orang lain yang memiliki kasus serupa.
· Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Keputusan yang akan diambil oleh idola atau panutan saya adalah akan melaksanakan semua amanah yang diberikan dengan baik, berlatih memanage waktu sebaik mungkin, mengerjakan secara optimal pada tiap amanah yang diberikan, dan selalu menganggap bahwa pekerjaan kita adalah hal yang kita suka dan cint sehingga mengerjakan dengan bahagia tanpa beban.
5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?
Paradigma Dilema etika yang terjadi : Individu lawan masyarakat (individual vs community)
ü Saya sebagai seorang individu yang mempunyai hak untuk menolak sebagai panitia persiapan akreditasi sekolah, karena kesibukan saya sebagai Guru Youtuber, Blogger dan mengikuti Peatihan Guru Penggerak angakatan 4. Ada ketakutan saya tidak bisa mengemban amanah sebagai panitia persiapan akreditasi dengan baik,karena belum dapat memanage waktu dengan baik.
Sekolah sebagai komunitas (masyarakat) menginginkan saya untuk menjadi salah satu bagian panitia persiapan akreditasi, karena memang ide, gagasan saya diperlukan untuk kesuksesan akreditasi sekolah. Dan memang sudah menjadi kewajiban saya sebagai Guru harus berpartispasi aktif dalam kegiatan dan kemajuan sekolah tempat saya mengajar.
6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai
Prinsip pengambilan keputusan : Berpikir berbasis rasa peduli (Care Based Thinking).
Saya sebagai Guru mempunyai kepedulian terhadap kepentingan sekolah (komunitas), saya lebih mendepankan kepentingan sekolah (komunitas) daripada kepentingan individu.
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Ada, yaitu saya memberi saran kepada Kepala Sekolah dan jajaran Managemen Sekolah untuk mencari guru pengganti saya sebagai panitia persiapan akreditasi sekolah. Karena supaya llebih berkomnsentrasi dalam menjalankan tugas sebagai pnitia persiapan akreditasi sekolah.
8. Apa keputusan yang akan Anda ambil?
Atas perasaan tanggung jawab dan kepedulian terhadap program dan kemajuan sekolah, maka saya akan merasa terpanggil untuk menerima dan melaksanakan tugas serta amanah yang dipercayakan kepada saya dari Sekolah meskipun saya sangat sibuk.
9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Jika samapai gagal dalam memanage waktu dengan baik, maka konsekuensinya semua amanah ynag diberikan kepada saya tidak bisa dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat merugikan pihak sekolah. Untuk itu saya harus benar-benar bisa meanage waktu dengan baik.
Tuesday, April 26, 2022
3.1.a.9. Koneksi Antarmateri- Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):
- Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
- Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
- Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
- Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
- Ing Ngarsa sung tuladha yang artinya di depan memberi contoh. Sebagai pemimpin pembelajaran, Guru harus dapat memberi contoh terhadap murid- muridnya, terhadap rekan kerja dan lingkungan masyarakat, sehingga keputusan yang diambil harus mencerminkan sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat menjadi contoh yang baik atau teladan bagi murid, rekan Guru dan lingkungan masyarakat.
- Ing Madya mangun karsa yang artinya di tengah memberikan inspirasi bagi murid, rekan Guru dan lingkungan masyarakat. Dalam pengambilan keputusan pasti akan ada pertimbangan bahwa apakah keputusan yang diambil bisa menjadi inspirasi bagi murid, rekan Guru dan masyarakat? lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
- Tut Wuri Handayani artinya di belakang memberikan dorongan. Sebagai pemimpin pembelajaran Guru dalam mengambil keputusan harus bisa mendorong murid, rekan kerja dan masyarakat kepada hal yang baik, yang bermanfaat buat kemajuan Pendidikan di Indonesia.
- Tidak semua murid, rekan kerja atau pun masyarakat dapat menerima dengan ikhlas keputusa yang kita ambil.
- Pasti ada pro dan kontra terhadap keputusan yang kita ambil
- Bila keputusan yang diambil terlalu sesuai aturan, maka kita akan berhadapan dengan orang- orang yang terbiasa melanggar peraturan dan itu dianggap hal yang wajar.
- Keputusan yang kita ambil bisa membuat kita tidak di sukai oleh murid, rekan Guru ataupun masyarakat.
- Untuk mendapatkan kesepakatan bersama akan susah bila setiap individu mempunyai ego masing- masing.
Monday, April 25, 2022
Jurnal Refleksi Minggu 18 Modul 3.1 (16 April - 22 April 2022)
3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
3.1.a.8. Elaborasi Pemahaman - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
3.1.a.8. Elaborasi Pemahaman - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan.
Kegiatan Web Meeting dengan Instruktur
Nama Instruktur : Warih Wijayanti
Tanggal : 22 April 2022
Waktu : Sesi 2 (15.30-17.00 WIB)
Pada sesi ini CGP mengadakan kegiatan elaborasi bersama dengan instrutrur tentang pengambilan keputusan. Berikut adalah foto dokumentasi Kegiatan elaborasi dengan instrutur Warih Wijayanti tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Setelah mengikuti sesi elaborasi pemahaman bernsama imnstrutur Warih Wijayanti, saya menjadi semakin paham bagaimana cara mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, bagaimana cara menentukan paradigma dilema etika yang terjadi, serta menentukan prinsip pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Setalh mendapatkan ilmu dan pemahaman tentang pengambilan keputusan maka saya siap untuk bisa menerapkan ilmu ini di sekolah, supaya semakin mengerti dan terbiasa mengambil keputusan dengan bijak.
Demikian tadi pemaparan kegiatan ellaborasi pemahaman bersama instruktur, mudah-mudahan bermanfaat... Salam Guru Penggerak...😍😍😍
Wednesday, April 20, 2022
3.1.a.8. Elaborasi Pemahaman - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan.
Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik Dilema Etika dan Bujukan Moral
- Bagaimana cara yang tepat untuk membedakan kasus yang termasuk dilema etika dan bujukan moral?
- Apakah bujukan moral bisa menyebabkan dilema etika?
Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 4 Paradigma Pengambilan Keputusan
Bagaimana jika kasus dilema etika yang kita alami tidak bisa dimasukkan ke 4 paradigma pengambilan keputusan? Apakah bisa membuat paradigma pengambilan keputusan diluar 4 paradigma tersebut?
Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 3 Prinsip Pengambilan Keputusan
Apakah pengambilan keputusan hanya berdasar pada ketiga prinsip ini? bolehkah kalo membuat prinsip pengambilan keputusan yang baru?
Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 9 Langkah Pengujian Pengambilan Keputusan
Apakah ke 9 langkah harus dilaksanakan secara urut?
Bagaimana kalau ada langkah yang terlewati, apakah hasil keputusannya bisa dipertanggungjawabkan?
Pertanyaan Umum
Apakah pengambilan keputusan harus melalui semua tahap yang dipelajari di modul 3.1 ? dan bagaimana bisa hafal dengan banyak sekali tahapan yang harus dilewati supaya bisa mengambil keputusan yang sesuai sebagai pemimpin pembelajaran?
Demikian tadi pertanyaan yang akan di sampaikan pada saat elaborasi dengan instrutur, membicarakan tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Salam Guru penggerak....😍😍😍
3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang keempat paradigma dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan 9 langkah pengujian keputusan pada konteks di sekolah asal masing-masing.
Panduan Pertanyaan/Guiding Questions:
- Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?
- Saya selalu mendokumentasikan hal yang saya pelajari di pelatihan Guru Penggerak melalui video yang di upload di chanel Wety Yuningsih serta selalu di dokumentasikan dalam bentuk tulisan dan di upload di akun Blog Wety Yuningsih, yang mudah-mudahan dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak Guru di seluruh Indonesia, tidak hanya di sekolah tempat saya mengajar.
- Berusaha untuk selalu menerapkan setiap ilmu yang saya peroleh, dipraktikkan di kelas atau di sekolah, dan di dokumentasikan kemudian di upload di chanel You Tube dan Blog supaya dapat menginspirasi Guru di sekolah maupun yang diluar sekolah, sehingga dapat mengikuti praktik baik yang saya lakukan.
- Khusus untuk rekan Guru di sekolah, saya selalu libatkan dalam praktik baik aksi nyata setiap materi yang saya pelajari di Pelatihan Guru Penggerak dan mengajak diskusi supaya tertarik dengan pragram Guru Penggerak.
- Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
- Langkah- langkah awal dalam memulai mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah
- Menetukan dilema etika yang terjadi
- Menentukan salah satu dilema etika yang terjadi dari 4 paradigma dilema etika yang ada yaitu Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
- Menetukan 3 prinsip pengembilan keputusan, yaitu : Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
- Melaksanakan 9 langkah untuk mengambil keputusan yang tepat, langkah- langkah tersebu yaitu : Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, Pengujian benar atau salah (Uji legal, Uji regulasi, Uji Intuisi, Uji Publikasi, Uji Panitan atau Idola), Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, Melakukan Prinsip Resolusi, Investigasi Opsi Trilema Dalam mengambil keputusan, seringkali ada 2 pilihan yang bisa kita pilih, Buat Keputusan Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya, Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Ketika keputusan sudah diambil.
- Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.
- Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.
Demikian tadi pemaparan tugas Demonstrasi Konstektual dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Mudah-mudahan dapat menginspirasi... Salam Guru Penggerak...😍😍😍