Sebelum mempelajari transportasi pada membran lebih baik pelajari dulu materi sebelumnya yaitu materi tentang Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.
Gambar diambil dari Materi.Co.ID
Penyusun membran sel adalah protein dan lipid (lipoprotein). Lipid (yang bersifat hidrofobik = tidak suka air) di bagian dalam sedangkan bagian luar terdapat fosfolipid bilayer dengan gugus fosfat (yang bersifat hidrofilik= suka air).
Terdapat protein integral yaitu protein yang terikat secara permanen disebut juga protein intrinsik. Sedangkan protein perifer adalah protein yang terdapat di tepi, menempel sementara pada lapisan membran, disebut juga protein ekstrinsik.
Sistem Transportasi pada Membran
Pada dasarnya sistem transportasi membran terbagi menjadi 2 yaitu, transportasi secara aktif dan transportasi pasif.
Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan transpor yang dilakukan oleh membran tanpa membutuhkan energi
Difusi merupakan aliran zat terlarut dari larutan hipertonik (pekat) ke larutan hipotonik (encer). Dapat juga diartikan sebagai aliran zat pelarut dari larutan hipotonik (encer) ke larutan hipertonik (pekat) sehingga tercapai keseimbangan. Misalnya saat kita membuat minuman sirup, sirup yang pekat di campur dengan air yang encer, kita aduk mengakibatkan minuman sirup yang tekanannya seimbang (isotonis). Di sini kita bisa melihat sirup adalah zat terlarut yang pekat akan berganti menjadi lebih encer begitu pun sebaliknya untuk air yang encer akan berubah menjadi sedikit pekat.
Osmosis merupakan difusi melalui membran semipermeabel. Semua transpor zat yang terjadi pada sel maka disebut dengan osmosis, karena melalui membran sel yang semipermeabel.
Berdasarkan gambar di atas, dapat kita simpulkan bahwa sel tumbuhan yang di taruh di tempat yang pekat (hipertonik) sedangkan di dalam sel itu sendiri hipotonik (encer) sehingga air mengalir dari larutan hipotonik (encer) ke larutan hipertonik (pekat). Hal ini mengakibatkan membran sel lepas dari dinding sel yang disebut dengan peristiwa Plasmolisis. Contoh peristiwa plasmolisis adalah pemberian dosis pupuk yang berlebihan sehingga menyebabkan tanaman mati.
Sel tumbuhan yang di tempatkan pada larutan yang hipotonik (encer) sedangkan di dalam sel itu sendiri adalah hipertonik (pekat) maka air mengalir dari hipotonik (rendah) ke larutan hipertonik (pekat). Hal ini mengakibatkan masuknya air ke dalam sel karena mempunyai dinding sel sehingga bentuknya tetap dinamakan Tekanan Turgor (Turgiditas). Contoh peristiwa Tekanan Turgor adalah saat kita menyiram tanaman yang layu.
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa sel hewan yang di taruh di larutan hipertonik (pekat) sedang sel hewan tersebut bersifat hipotonik (encer), sehingga air mengalir dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik. Hal ini mengakibatkan sel hewan mengalami Krenasi yaitu mengerutnya sel hewan karena berada di larutan hipertonik. Contoh peristiwa krenasi adalah sel darah merah (eritrosit) yang berada di larutan darah yang pekat, maka sel darah merah akan mengalami krenasi yang dapat mengakibatkan kekurangan sel darah merah atau Anemia.
Sel hewan yang berada di larutan hipotonik (encer) sedangkan sel hewan itu sendiri bersifat hipertonik (pekat) sehingga air mengalir dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik. Hal ini mengakibatkan sel hewan mengalami proses Hemolisis yaitu pecahnya sel hewan karena berada di larutan hipotonik (encer). Contoh dari proses Hemolisis adalah sel darah merah (eritrosit) yang berada di lingkungan darah yang encer menyebabkan sel darah merah pecah (lisis), akibatnya terjadi Anemia.
Untuk lebih jelasnya silakan melihat video pembelajaran berikut:
Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan transpor zat melalui membran yang melawan gradien konsentrasi sehingga memerlukan energi (ATP).
Pompa Ion adalah transpor ion dengan pertukaran ion dari dalam sel dengan ion di luar sel melalui membran. Pompa ion menggunakan ATP (Adenosin Tri Fosfat) sebagai sumber energinya. Gugus fosfat dapat mengubah konformasi protein sehingga ion dapat diikat atau dilepaskan. Contoh pada pompa ion natrium- kalium pada sel hewan. Dengan melawan gradien konsentrasi dengan memompa ion Natrium ke luar dan ion Kalium masuk ke dalam sel.
Gambar diambil dari Wikipedia
Eksositosis- Endositosis
Transpor molekul melalui pembentukan vesikula.
Eksositosis
Terjadi pada sel sekretori (mengeluarkan sekret) seperti pada sel pankreas yang mengeluarkan hormon insulin. Caranya dengan transpor molekul di dalam vesikula melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi).
Endositosis
Makromolekul dalam vesikula masuk ke dalam sel. Terjadi pada proses Fagositosis (menelan makanan secara utuh dimasukkan ke dalam kantong yang besar (vakuola).
Pembahasan Contoh Soal
Pada gambar di atas bisa kita lihat ada sekat di antara larutan A dan B sehingga pasti itu adalah peristiwa osmosis karena ada sekat atau membran semipermeabel. Berarti pilihan yang paling memungkinkan adalah A dan B sedangkan pilihan C, D, dan E salah. Untuk proses osmosis yang dilihat adalah aliran zat pelarut yaitu air (hipotonik) jadi dari gambar X ke Y terjadi pengurangan pada larutan A maka bisa dipastikan bahwa larutan A adalah air (hipotonik) sedangkan larutan B adalah hipertonik (pekat). Jadi jawaban nya adalah A. osmosis karena air berpindah dari larutan A ke larutan B yang bersifat hipertonis.
Berdasarkan gambar di atas, perubahan gambar X ke Y adalah larutan B di dalam balon lebih besar, sehingga ada perpindahan larutan A ke larutan B. Yang berpindah pasti air jadi larutan A lebih encer (hipotonik) daripada larutan B yang pekat (hipertonik). Maka jawabannya adalah E. Osmosis karena air dari larutan A masuk ke dalam bagian B yang bersifat hipertonik terhadap A.
Demikian tadi materi tentang Transpor pada Membran, selanjutnya kita memasuki Bab kedua yaitu Jaringan Tumbuhan. Tetap jaga kesehatan, salam sehat dan sukses selalu...😍😍