Jurnal Refleksi Minggu 2 ( 25 Oktober - 29 Oktober 2021)
Senin, 25 Oktober 2021
Pada hari senin siang jam 13.00 diadakan gmeet : Ruang kolaborasi - Presentasi kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Presentasi hasil diskusi kelompok tentang alur belajar merdeka, dengan memilih profil pelajar Pancasila. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang yang masing-masing sudah diberi tugas dalam kegiatan presentasi. Dimulai dengan presentasi kelompok A yang mengambil profil Pancasila pertama dengan aktualisasi pembiasaan asmaul husna semua peserta didik setiap pagi sebelum pembelajaran. Yang memberi komentar kelompok A adalah bu Ema Damayanti dari kelompok kami, beliau memberikan respon positif. Kemudian yang memberikan pertanyaan terhadap kelompok A adalah bu Euis Nuraeni, sedangkan bu Tatat selaku notulen mencatat semua hal yang di diskusikan dalam ruang presentasi. Yang mewakili kelompok kami untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kami adalah bu Siska, presentasi yang sangat keren dan sangat jelas dalam menjelaskan alur merdeka belajar versi kelompok kami. Berikut adalah beberapa foto PPT yang dipresentasikan:
Berikut adalah foto infografis yang di sepakati oleh kelompok kami, kami memilih profil Pancasila : Kreatif dalam menghasilkan karya dan tindakan.
Dalam presentasi ini saya berperan menjawab pertanyaan dari kelompok A, pertanyaanya adalah bukti- bukti karya dalam pembelajaran seperti video laporan praktikum, infografis, catatan digital, film pendek yang dibuat oleh murid- murid kami, kebetulan saya dan bu Siska mengajar di SMA jadi memang tingkat kognitif sudah bisa mencipta, menghasilkan karya berbeda dengan tingkat TK,SD dan SMP. Cara saya dalam memotivasi anak SMA untuk membuat karya terbaik adalah dengan selalu memberikan apresiasi setinggi- tingginya buat yang mau mengerjakan tepat waktu, dengan di pamerkan di status WA di upload di media sosial seperti You Tube, Tiktok, IG dan Facebook.
Selasa, 26 Oktober 2021
Kegiatan pada hari selasa adalah Refleksi terbimbing- presentasi kerangka merdeka belajar sesuai dengan pemikiran KHD. Refleksi ini diminta untuk membuat tulisan di Blog yang ada di LMS yang berisi tentang:
Kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru adalah saya mempunyai motivasi tinggi untuk terus belajar terutama dalam hal teknologi (mengikuti kodrat jaman). Saya semangat untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru. Kekuatan saya lainnya adalah saya dapat beradaptasi dengan peserta didik sehingga peserta didik dapat merasa nyaman belajar dengan saya.
Hal-hal yang perlu saya rubah dari diri saya agar dapat menerapkan pengalaman baru adalah yang pertama, kemampuan saya dalam membagi waktu, saya akan berusaha untuk bisa membagi waktu dengan baik, antara mengajar, mengikuti pendidikan guru penggerak dan membuat konten pembelajaran. Selanjutnya yang harus dirubah adalah kesabaran dalam menghadapi berbagai karakteristik peserta didik, supaya saya lebih memahami kesulitan peserta didik, apalagi pembelajaran masa peralihan pandemi, yang masih daring, dengan berbagai alasan peserta didik tidak mau mengerjakan dan mengirim tugas di Google classroom.
Perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah
1. Menjadi guru yang lebih berpihak kepada peserta didik
2. Membuat konten pembelajaran yang menarik supaya peserta didik "jatuh cinta" sehingga konsep yang akan kita ajarkan tersampaikan dengan baik
3. Berbagi konten pembelajaran dengan guru- guru Biologi yang lain, supaya bisa saling melengkapi untuk mewujudkan Merdeka belajar.
4. Walaupun kurikulum masih "memaksakan" peserta didik untuk belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki, setidaknya konten kita lebih berpihak pada peserta didik, buat yang lebih manusiawi dalam pemberian tugas, lebih faktual dan bermanfaat dalam pembelajaran, dan buat pembelajaran yang mengasyikkan supaya peserta didik tidak jenuh dengan banyaknya kompetensi yang harus di raih. Setidaknya prosesnya bisa ke arah merdeka belajar.
Releksi Kritis Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Kegiatan berupa Demontrasi konstektual- Pemikiran filosofis KHD dalam karya. Saya memilih untuk membuat karya mengubah syair lagu Kupu- kupu Malam Titiek Puspa menjadi lirik lagu Merdeka Belajar. Berikut adalah video lagu Merdeka Belajar
https://youtu.be/ljkgEXpw7Gg
Lirik lagu ini menceritakan tentang karakteristik siswa yang beragam, minat bakat yang berbeda, sebagai pamong guru harus bisa menuntung sesuai dengan kodrat alam dan jaman. Serta berisi 3 semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing ngarsa sung tuladhya, Ing Madya Mangun Karsa, Tut wuri handayani.
Jumat, 29 Oktober 2021
Kegiatan Elaborasi Pemahaman- Konferensi pemikiran Ki Hajar Dewantara oleh Perguruan Taman Siswa dan sekolah lain yang sudah menerapkan Merdeka Belajar melalui live streaming You Tube dan Zoom meeting.
Pada awal kita bersama mengikuti pemaparan dari Ki Priyo tentang Perguruan Taman Siswa, menceritakan kisah Ki hajar Dewantara yang sangat inspiratif sehingga membuat saya sebagai guru tertantang untuk bisa meneladani dan menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Selanjutnya kami dibagi dalam kelompok sesuai jenjang, saya mengikuti jentang SMA/SMK yang berisi tentang pemaparan pak Budi santosa sebagai pendiri dan pemilik Sekolah Sanggar Allam di Yogyakarta yang sudah menerapkan kurikulum Merdeka belajar. Kurikulum yang sangat menghamba kepada anak, sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, kurikulum dibuat sesuai dengan minat dan bakat masing-masing anak. anak benar- bebar diminta untuk mempersiapkan diri sendiri untuk masa depan, belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, sesuai dengan cita-citanya. Bukan lagi kompetisi, tapi bagaimana saya bisa apa yang saya mau 10 tahun yang akan datang. Intinya, tidak ada paksaan untuk sama dalam belajar. Sangat sesuai dengan pemikiran KHD, guru hanya sebagai pamong yang menuntun anak sesuai kodrat alam dan jaman.
Perasaan saya mengikuti kegiatan PGP ini sangat bahagia, senang, antusias, termotivasi untuk bisa menjadi guru yang sesuai dengan pemikiran KHD. Paling tidak saya akan lebih memikirkan murid saya, dalam memberikan tugas, apa ya yang murid saya mau, karena saya harus memaksakan cinta terhadap konten yang saya buat kepada semua murid yang pastinya tidak semua suka dengan pelajaran Biologi.
Rencana saya sebagai guru adalah akan menyiapkan konten belajar yang menyenangkan yang lebih berpihak terhadap anak, yang bisa buat mereka cinta dengan sendirinya, bahagia, tidak tertekan. Bukan pemahaman konsep yang saya tuntut tetapi lebih pada aplikasi konsep yang saya sampaikan dalam kehidupan sehari-hari. jadi lebih ke aplikatif, dan motivasi tinggi untuk meraih cita-cita mereka. Dan saya akan memberikan apresiasi buat karya siswa- siswa saya, supaya mereka merasa dihargai dan akan terus menggali ilmu dan berlatih terus sampai mereka menemukan bakat minat dan bisa menjadi seorang ahli.
Kata-kata saya yang selalu saya sampaikan setiap memberikan tugas kepada siswa- siswa saya adalah tetap jaga kesehatan, kerjakan tugas dengan hati bahagia dan semangat selalu...
Mudah-mudahan perubahan kecil ini bisa mewarnai pendidikan di Indonesia. Salam guru penggerak dan salam bahagia selalu...😍😍😍