Followers

Monday, February 28, 2022

2.2.a.3. Mulai dari Diri - Pembelajaran Sosial dan Emosional

“Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama” 

(Nadiem Makarim)

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mengaitkan peranan aspek sosial dan emosional dalam keseharian sebagai guru

Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional

1. Sebagai pendidik, Anda tentu pernah berada dalam suatu peristiwa yang  membuat Anda merasakan emosi-emosi positif, misalnya optimis, senang, cinta, bahagia, atau takjub, dan sebagainya. Refleksikan:

  1. Apa kejadiannya?  (Kapan, di mana, siapa yang terlibat, bagaimana kejadiannya, apa yang membuat Anda memilih  merefleksikan peristiwa tersebut?) 
Pada tahun 2016 saya diberi kesempatan untuk menjadi Instruktur Kabupaten (IK) Kurikulum tiga belas (Kurtilas). Diawali dengan pelatihan IK di hotel, waktu itu saya bertemu dengan rekan- rekan Guru Biologi yang hebat-hebat se Propinsi Jawa Barat. Saya sangat bahagia, antusias, takjub, senang karena sejak saat itu saya mendapatkan banyak inspirasi dan mulai "sadar" untuk menjadi Guru yang baik dan benar. Selain itu selama 2 bulan saya mendampingi Guru Sasaran yang ada di 9 sekolah di Kabupaten Bandung Barat. Pengalaman yang luar biasa, membuat daya kreatifitas dan inovatif sebagai Guru mulai terekspos, maka saya memilih peristiwa ini untuk refleksi kompetensi sosial emosional.

b. Apa peran Anda saat itu? Apa yang Anda lakukan untuk merespon dan mengelola emosi tersebut?

Peran saya sebagai Instruktur Kabupaten Kurtilas. Yang saya lakukan dalam mengelola emosi adalah saya berusaha untuk menghayati peran saya sebagai IK dan mencoba mulai mengeksplor apa yang saya miliki untuk benar- benar memberikan yang terbaik dalam proses pendampingan guru sasaran Kurtilas. Memberikan contoh- contoh nyata dalam pembelajaran, tidak hanya RPP saja tetapi contoh praktek dalam KBM, seperti saya meberikan contoh untuk mengajar lebih dahulu supaya bisa dilihat oleh Guru sasaran sehingga bukan hanya menilai guru sasaran tetapi harus bisa memberikan contoh atau praktik baik kepada guru sasaran. 

c. Bagaimana peristiwa tersebut berdampak pada diri Anda sebagai pendidik?
Peristiwa ini sangat berdampak pada tugas saya sebagai pendidik, karena dari peristiwa ini saya menjadi "sadar" untuk menjadi Guru yang lebih profesional, misalnya membuat administrasi pembelajaran sendiri, mencoba untuk mempunyai kreatifitas dalam mengajar Biologi yang menyenangkan buat peserta didik. Dan waktu itu saya selalu membuat tulisan di Facebook bagaimana saya mengajar Biologi yang menyenangkan, dari pemberian materi yang beragam, seperti membuat drama, puisi, lagu, kemudian ada juga game-game yang menyenangkan, kemudian cara pembelajaran secara berkelompok, dan praktikum yang sederhana dan menyenangkan. Semua saya tulis di Facebook berharap banyak Guru yang akan mengadopsi dan memodifikasi sehingga peserta didik cinta Biologi. 

2. Saat menjadi pendidik, Anda tentu juga pernah berada dalam suatu peristiwa yang memicu emosi-emosi negatif misalnya marah,  sedih, kecewa,  menyesal, khawatir, dan sebagainya. Refleksikan:

  1. Apa kejadiannya?  (Kapan, di mana, siapa yang terlibat, bagaimana kejadiannya, apa yang membuat Anda  memilih  merefleksikan peristiwa tersebut?) 
Pada akhir tahun 2019 pada saat diadakan PAS di sekolah, banyak Guru yang membicarakan tentang murid yang sangat cepat mengerjakan PAS Biologi dan nilai PAS Biologi yang bagus-bagus. Mereka berasumsi saya memberikan bocoran soal PAS kepada peserta didik. Dan pada waktu itu ada murid yang mendengarkan obrolan para Guru tersebut. Karena guru- guru tersebut tidak secara langsung bicara dengan saya, saya hanya diam saja, walaupun murid yang sedang berada di ruang Guru tersebut justru menangis, karena tidak terima dengan ucapan Guru-guru tersebut. Akhirnya minggu depan saya melihat ada Banner yang cukup besar terpampang di lapangan basket sekolah, foto saya dengan tulisan dari murid- murid saya yang membela saya karena kejadian tersebut. 
Perasaan saya campur aduk sedih, jengkel, kecewa, menyesal dengan peristiwa ini karena saya di tuduh melakukan kecurangan dalam pembelajaran dan tidak bisa membela diri, pembelaan murid justru menjadi bomerang buat saya karena keadaan makin memburuk bukan membaik. 

b. Apa peran Anda saat itu? Apa yang Anda lakukan untuk merespon dan mengelola emosi            tersebut? 
    Peran saya dalam peristiwa ini adalah sebagai objek yang di tuding melakukan kecurangan dalam pembelajaran, padahal yang saya lakukan aadalah selalu memberikan latihan soal di tiap Bab Biologi dan saya selalu bahas dengan murid-murid saya, saya minta mereka untuk menghafalkan soal- soal tersebut, dan jumlah soal tratusan sekitar 200 soal. Dari 200 soal tersebut saya gunakan untuk soal PAS. Saya melakukan ini dengan tujuan supaya murid senang mempelajari soal Biologi karena yang say pakai adalah soal UN dan soal UTBK yang pastinya buat bekal mereka untuk sukses masuk ke PTN favorit. Dan konsekuensinya murid akan bahagia mendapatkan nilai rapot bagus, dan saya pun bahagia karena hanya sedikit murid yang remidi (nilai dibawaah KKM). 
Saya mengelola emosi dengan tidak berkomentar sepatah katapun pada saat di ruang Guru, hampir banyak Guru menghujat saya, kemudian pada saat murid membuat banner, saya juga tidak berkomentar atau menunjukkan kebahagiaan karena itu adalah bomerang buat saya, semakin memperburuk keadaan hati para Guru tersebut. Saya hanya berdoa supaya masalah terselesaikan dengan baik, dan dengan berjalannya waktu, semua akan baik-baik saja.

c. Bagaimana peristiwa tersebut berdampak pada diri Anda sebagai pendidik?

Peristiwa ini sangat berdampak pada pribadi saya, waktu itu saya mempunyai keyakinan saya ingin mempunyai karya yang bisa dikenang baik oleh semua orang, dan tahu bahwa saya pernah menjadi Guru Baik di Indonesia. Alhamdulillah saya bersemangat untuk mempelajari teknologi, dan akhirnya saya bisa menjadi Guru Youtuber pada tahun 2020 dan menjadi Guru Blogger pada tahun 2021. Semua berawal dari kekecewaan, menjadi semangat untuk bisa menjadi yang terbaik... dan berawal dari hujatan, sindiran akan menjadi penyemangat kita untuk menjadi lebih baik lagi.. 


3 dan 4 Tulislah 1-3 kegiatan yang telah Anda pilih di atas yang paling sering Anda lakukan! Kemudian, jelaskan motivasi/tujuan Anda dalam melakukan kegiatan tersebut!

  1. Memberikan kesempatan pada murid untuk merefleksi proses pembelajaran yang sudah diikuti (apa yang disukai/mudah/menantang/ingin dipelajari lebih lanjut sebelum melanjutkan pembelajaran berikutnya).
Motivasi dan tujuan saya melakukan ini adalah supaya saya tahu apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah menyenangkan, dapat diterima dengan baik dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran saya, karena dengan reflleksi saya paham apa yang dibutuhkan oleh murid, apa yang diinginkan murid  supaya pembelajaran menyenangkan, saya dan murid sama-sama bahagia dan tujuan pembelajaran, kompetensi yang harus dicapai oleh murid tercapai dengan baik. Dan tentunya tercapai pembelajaran yang berpihak pada murid. 

2. Memberikan fleksibilitas pada murid untuk mengerjakan tugas yang disukainya terlebih dahulu.
Motivasi dan tujuan saya adalah untuk memberikan kemudahan supaya murid tidak takut dulu dalam mengerjakan tugas saya, maka saya selalu memberikan kebebasan untuk mengerjakan yang dirasa mampu dulu supaya murid merasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas semuanya. Murid juga dilatih untuk bisa mengambil keputusan, bukan berdasarkan perintah saja, tetapi diberi kesempatan untuk bisa memilih dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan. Karena bila pekerjaan dimulai dari yang kita bisa dan sukai pasti akan lebih ringan untuk menyelesaikannya.

3. Melibatkan murid dalam membuat kesepakatan kelas agar kelas aman dan nyaman.
Motivasi dan tujuan saya adalah peraturan atau kesepakatan kelas yang dibuat bersama (berdiskusi dengan murid) akan menjadi murid lebih bertanggung jawab untuk mentaatinya daripada peratuaran yang dibuat oleh kita sebagau guru tanpa melibatkan murid. Dana karena dibuat atas kesepakatan bersama, maka akan saling mengingatkan sehingga dapat tercipta suasana kelas yang aman dan nyaman.

5. Berdasarkan jawaban yang Anda berikan tadi, 

Sejauh ini, apakah Anda sudah dapat melakukan kegiatan tersebut secara konsisten? Jika “Ya”, apakah faktor pendukungnya? Jika “Tidak”, apakah tantangan yang Anda hadapi? Apakah ada yang Anda lakukan untuk mengatasi tantangan tersebut? Bagaimana hasilnya? 

Alhamdulillah saya sudah melakukan kegiatan tersebut dengan konsisten. Faktor yang mendukung adalah :
1. Faktor dari motivasi dan tujuan saya dalam melaksanakan kegiatan tersebut, karena saya merasa sangat bermanfaat maka saya akan melaksanakan selalu.
2. Faktor dukungan dan kerja sama murid- murid yang saya ajar, sehingga saya bisa melaksanakan kegiatan ini dengan baik
3. Keyakinan dari diri saya untuk selalu memberikan yang terbaik untuk semua murid dan melakukan pembelajaran berpihak pada murid. 

Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apakah Bapak/Ibu sudah mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dipelajari dalam modul pembelajaran sosial dan emosional ini? Apa hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Silahkan kemukakan  Harapan dan Ekspektasi bagi diri sendiri ?

Harapan dan ekspetasi saya adalah saya dapat mengontrol emosi saya, baik emosi positif maupun emosi negatif, supaya saya dapat mengendalikan diri saya untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain dan diri saya sendiri. 

Saya berharap pada pembelajaran modul ini saya dapat menemukan cara efektif untuk bisa mengontrol emosi baik positif maupun negatif. Sehingga saya bisa di terima di lingkungan kerja, saya dapat membuat komunitas praktisi dan dapat bersama-sama membangun sekolah yang aman dan nyaman untuk semua pihak. 

Harapan dan Ekspektasi bagi murid-murid Anda 

Harapan dan ekspetasi bagi murid- murid saya adalah saya dapat menjadi Guru yang baik, bisa mengontrol emosi dengan baik di depan maupun di belakang murid-murid saya, dan saya dapat membuat pembelajaran yang berpihak pada murid, bisa menjadi tempat untuk bertanya, berkonsultasi mengenai permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Intinya saya harus bisa menjadi Ibu kedua buat murid-murid saya, dan berprilaku adil terhadapm semua murid. 

Berikut adalah Video Tugas Mulai dari Diri Modul Pembelajaran Sosial dan Emosional 



Demikian tadi pemaparan tugas Mulai dari Diri Modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional. Mudah-mudahan bermanfaat.. Salam Guru Penggerak.. Salam sehat dan sukses selalu...😍😍😍