Followers

Thursday, October 28, 2021

Jurnal Refleksi Minggu Pertama Pendidikan Guru Penggerak

 


Jurnal Minggu 1 ( 15 Oktober - 23 Oktober 2021)

Kegiatan saya sebagai CGP dimulai  dengan kegiatan Mulai dari diri pada tanggal 15 Oktober 2021, diminta membuat Refleksi diri terhadap pemikiran Ki Hajar Dewantara, apakah selama ini saya menjadi guru sudah melaksanakan prinsip KHD dalam pembelajaran sehari-hari. Tugas ini membuat saya bahagia karena saya bisa menuangkan refleksi diri ini dengan video. Akhirnya saya membuat video tentang Refleksi Kritis pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang saya upload di You Tube. Pelajaran yang saya dapat dari tugas ini adalah belajar untuk selalu mendokumentasikan pembelajaran yang kita lakukan sehingga ada bukti, dan belajar menuangkan pengalaman mengajar kita dalam bentuk video.  Penerapan untuk pembelajaran ini adalah akan selalu mendokumentasikan setiap pembelajaran yang saya lakukan dengan terlebih dahulu membuat rencana yang matang supaya semua rencana pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan selalu inget dengan prinsip KHD dalam setiap pembelajaran yang kita lakukan. Link Video Refleksi kritis https://youtu.be/Kua2HHG6EvI


Pada tanggal 19 Oktober 2021 kegiatan yang saya lakukan adalah Eksplorasi Konsep- Forum Diskusi bersama Instruktur Ibu Lisza Megasari melalui pertemuan virtual gmeet. Penjelasan materi tentang pendidikan berpijhak pada anak yang disampaikan oleh bu Lisza sangat menyentuh hati saya, bahkan sampai meneteskan air mata, tersadarkan bahwa selama ini yang saya sudah merasa saya sangat berpihak kepada anak, karena banyak murid yang menginginkan saya sebagai guru mereka, perkataan murid saya, "duh ibu beda ya sama guru lainnya, ibu ngerti banget kita..." ternyata belum sepenuhnya saya memberikan hak murid- murid saya, saya belum melaksanakan merdeka belajar. Walaupun saya sadar bahwa kita masih terkait dengan kurikulum yang ada, administrasi guru yang harus di laksanakan, selalu berusaha untuk menamatkan semua kompetensi dasar pada anak, tanpa memahami bahwa murid harus belajar 14 mata pelajaran dalam seminggu dan pastinya semua guru berlomba-lomba untuk memberikan tugas... saat saya melihat kenyataan pahit, waktu tatap muka sepertinya saya banyak penggemar, semua murid ingin belajar dengan saya, tapi waktu pandemi, belajar secara daring ternyata tugas murid tidak semua dikerjakan, zoom tidak semua ikut. Hancur rasanya hati ini, gagal jadi guru. tidak ada lagi guru favorit, adanya guru yang menyebalkan hanya memberi tugas...tanpa ada canda tawa, tanpa ada game yang biasa saya lakukan dalam pembelajaran tatap muka. Pelajaran yang saya dapat, saya jadi lebih memahami murid, tidak sakit hati karena mereka terlambat atau cuek dengan tugas-tigas saya, intinya lebih berempati. Penerapan yang akan saya lakukan adalah akan lebih memanusiakan atau paling tidak dalam memberi tugas, saya akan membuat pilihan, supaya murid bisa memilih hal yang paling mudah untuk dilaksanakan... memberi waktu pengerjaan yang lebih lama, mengajak untuk bisa bekerja sama dalam kelompok, dan selalu memberi apresiasi untuk karya murid saya.

Kegiatan saya pada tanggal 22 Oktober 2021 adalah Ruang Kolaborasi- Pengerjaan bersama Fasilitator ibu Ruhaniyah, dengan PP (Pengajar Praktek) Bu Dini, Pa Harun dan rekan- rekan CGP dari 2 kelompok berjumlah total 10 orang melalui pertemuan virtual Gmeet. Pada awal pertemuan dilakukan perkenalan dengan cara yang unik yaitu menyebutkan kepanjangan dari nama panggilan. Kemudian kita berdiskusi dalam breakroom yang beranggotakan 5 orang, merupakan pengalaman yang baru buat saya berdiskusi dalam gmeet dan kami berdiskusi tentang kerangka merdeka belajar. Perasaan saya senang, karena walaupun tidak tatap muka langsung diskusi kita tetap seru... ini memberikan pelajaran buat saya, bahwa pembelajaran tidak harus bertemu langsung tapi bisa melalui virtual, bahkan berdiskusi sekalipun dan ternyata lebih efektif, karena di batasi oleh waktu... Dan kami mendapatkan kerangka merdeka belajar yang disesuaikan dengan potensi daerah kita serta sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang kita pilih.  Penerapan selanjutnya, dalam berdiskusi dengan G-meet harus benar- benar saling menghormati dan menghargai, satu berbicara yang lain mendengarkan dengan baik, dan harus ada notulen. Saya juga akan menerapkan ice breaking perkenalan yang diajarkan oleh Bu Ruhaniyah selalu Fasilitator.

Demikian tadi refleksi jurnal minggu 1 Pendidikan Pelatihan Guru Penggerak. Secara keseluruhan kegiatan yang saya lakukan sangat bermanfaat dan membuat saya semakin sadar untuk menjadi guru yang berpihak kepada murid. Perasaan saya bahagia karena bisa bersama dengan Instrutur, Fasilitator, Pengajar Praktek dan rekan CGP yang luar biasa, bisa membuat inspirasi buat saya untuk selalu berkarya dan berbagi... Banyak pelajaran yang saya peroleh dan bisa saya aplikasikan pada pembelajaran saya di sekolah. Berusaha untuk melakukan sedikit perubahan, untuk menuju Pendidikan Indonesia yang maju.