Followers

Saturday, January 1, 2022

1.4.a.10.1 Aksi Nyata - Budaya Positif - Unggah Aksi Nyata

CGP dapat menyampaikan pembelajaran dari penerapan konsep inti dari modul budaya positif serta pemahaman mereka mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.  

Berikut adalah rancangan tindakan nyata pada modul 1.4 tentang budaya positif 

Berikut akan kita bahas tahap- tahap dalam aksi nyata Modul 1.4 tentang budaya positif. 

Latar Belakang
Aksi nyata tentang budaya positif yang akan saya laksanakan pada kelas Biologi yang saya ajar yaitu sebanyak 5 kelas 12, Kelas 12 MIPA 5,6,7,8 dan 12 IPS 1. Pada pembelajaran daring, sekitar 40% anak dalam 1 kelas tidak mengupload tugas di google classroom, maka akan dilakukan aksi nyata budaya positif untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah data yang menunjukkan jumlah siswa yang upload tugas di google classroom.
Tujuan
Dapat meningkatkan partisipasi murid dalam mengerjakan tugas di Google classroom.

Tolak Ukur
Adanya penambahan murid yang mengupload tugas di Google classroom, bahkan diharapkan semua murid (100%) mengupload semua tugas di google classroom.

Dukungan
  1. Seluruh murid dalam kelas tersebut
  2. Kepala sekolah, wakasek kurikulum, wali kelas dan rekan guru di sekolah
  3. Orang tua atau wali murid
Tindakan Aksi Nyata yang sudah dilakukan
  1. Pada awal pembelajaran dibuat keyakinan kelas. Pada awal pembelajaran Biologi melalui zoom meeting, saya bersama murid-murid membuat kesepakatan dalam pembelajaran Biologi yang kita yakini untuk selalu dilaksanakan dengan baik. Semua ini kita sebut dengan keyakinan kelas. Berikut adalah salah satu dokumentasi zoom meeting pada saat membuat keyakinan kelas. 

  2. Keyakinan kelas yang di sepakati harus terus diingatkan dan dilaksanakan oleh semua murid di kelas (terbentuk disiplin positif). Salah satu keyakinan kelas yang harus selalu diingat adalah mengerjakan semua tugas Biologi berupa LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), Question di Google classroom, catatan digital, pembuatan video laporan praktikum, Quisziz dan semua di upload ke akun google classroom masing- masing anak. Berikut adalah dokumentasi pada saat tatap muka terbatas, sambil mengingat keyakinan kelas bersama. 

  3. Dalam pembelajaran, Guru selalu ingat dengan 5 kebutuhan dasar manusia, sehingga akan membuat pembelajaran yang berpihak pada murid. Berikut adalah kebutuhan dasar manusia : 
    Bila kita selalu ingat dengan kebutuhan dasar manusia, maka kita sebagai guru akan mengadakan pembelajaran yang berpihak pada murid. 
  4. Dalam menyelesaikan masalah di kelas, Guru berusaha memiliki posisi kontrol sebagai Manager. Manajer, adalah posisi mentor di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Seorang manajer telah memiliki keterampilan di posisi teman maupun pemantau, dan dengan demikian, bisa jadi di waktu-waktu tertentu kembali kepada kedua posisi tersebut bila diperlukan. Seorang manajer akan berkata: “Apa yang kita yakini?” (kembali ke keyakinan kelas) “Apakah kamu meyakininya?” “Jika kamu menyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?” “Jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa tentang dirimu?” “Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini?” Tugas seorang manajer bukan untuk mengatur perilaku seseorang. Kita membimbing murid untuk dapat mengatur dirinya. Seorang manajer bukannya memisahkan murid dari kelompoknya, tapi mengembalikan murid tersebut ke kelompoknya dengan lebih baik dan kuat. 
  5. Bila masalah belum terselesaikan maka diadakan segitiga resitusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berikut adalah gambar segitiga resitusi 
      Tahap segitiga resitusi
  1. Menstabilkan Identitas/Stabilize the identity Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses.
  2. Validasi Tindakan yang Salah/ Validate the Misbehavior Setiap tindakan kita dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan dasar. Kalau kita memahami kebutuhan dasar apa yang mendasari sebuah tindakan, kita akan bisa menemukan cara-cara paling efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Sisi Ketiga: Menanyakan Keyakinan/Seek the Belief Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal. Ketika identitas sukses telah tercapai (langkah 1) dan tingkah laku yang salah telah divalidasi (langkah 2), maka anak akan siap untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan. 
Dalam sekelas ternyata masih ada murid yang sedikit sekali upload tugas di google classroom, maka saya mengadakan segitiga resitusi yang telah saya lakukan sesuai dengan tugas pada demonstrasi kontekstual. Berikut adalah video tentang praktek segitiga resitusi :


Setelah dilakukan praktik budaya positif, maka jumlah murid yang upload tugas di google classroom terjadi peningkatan. Berikut data yang diperoleh pada akhir semester :


Berdasarkan tabel pada dilihat terjadi peningkatan prosentase siswa yang mengupload tugas di google classroom walaupun belum bisa mencapai 100%, tapi paling tidak ada peningkatan jumlah siswa yang upload tugas di google classroom karena telah diterapkan budaya positif di kelas Biologi.

SESI BERBAGI AKSI NYATA BUDAYA POSITIF

Sesi berbagi ini saya lakukan pada dua kegiatan yaitu :

1. Pada acara IHT (In House Training) yang diadakan pada tanggal 27- 28 Desember 2021. Pada IHT ini     dihadiri oleh Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan semua rekan- rekan Guru di SMAN 1 Cililin.    Pada sesi ini saya menjelaskan komponen budaya positif, dan penerapan budaya positif yang sudah saya   lakukan di kelas saya. Berikut adalah foto dokumentasinya : 

 
Pada sesi ini ternyata para rekan Guru menanggapi dengan antusias dan terdapat diskusi interaktif tentang penerapan budaya positif yang ada di sekolah. Berikut foto dokumentasinya:


Diskusi ini menghasilkan kesimpulan, semua Guru akan mencoba untuk mempraktikkan budaya positif di lingkungan sekolah, sehingga dapat mencapai merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila.

2. Pada acara pembagian rapor semester 5 di kelas 12 MIPA 7 pada tanggal 30 Desember 2021. Pada            pembagian rapot selain saya menceritakan bagaimana praktik budaya positif, saya pun mencoba untuk        memberi pengertian untuk wali murid yang anak nya bermasalah dengan tugas Biologi dan saya sudah        melakukan segitiga resitusi. Berikut adalah foto dokumentasinya: 



Untuk lebih jelasnya bisa di tonton pada video Aksi Nyata Penerapan Budaya positif di sekolah :




Refleksi Aksi Nyata Budaya Positif

Peristiwa
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa peristiwa penerapan budaya positif di kelas Biologi dapat meningkatkan prosentase jumlah siswa yang mengupload tugas di Google classroom. 

Perasaan yang saya rasakan pada saat melaksanakan aksi nyata Budaya positif adalah sangat bahagia dan antusias, karena hal ini merupakan hal yang baru dan dapat menyelesaikan masalah saya yaitu kurangnya motivasi siswa dalam mengupload tugas di google classroom.

Pembelajaran yang saya dapatkan adalah banyaknya wawasan dan pengalaman yang saya dapatkan pada waktu pelaksanaan penerapan budaya positif. Semakin banyak tantangan pada saat pelaksanaan budaya positif, semakin menambah wawasan dan pengalaman, sehingga saya bisa berbagi dengan rekan guru yang lain di sekolah.

Perubahan yang akan saya lakukan adalah saya akan selalu menerapkan budaya positif di kelas saya, karena saya yakin, harus dimulai dari diri kita dulu, sebelum kita mengajak rekan guru yang lain untuk melaksanakanya. Impian saya adalah semua rekan guru di sekolah saya melaksanakan budaya positif sehingga akan menjadi budaya yang baik atau praktik yang baik di sekolah saya. 

Demikian tadi pemaparan tentang aksi nyata, sesi berbagi dan refleksi penerapan Budaya positif di sekolah, mudah-mudahan bermanfaat... Salam sehat selalu... salam Guru Penggerak....😍😍😍