Followers

Thursday, December 16, 2021

1.4.a.7. Demonstrasi Konstektual - Budaya Positif - Praktik Segitiga Restitusi


 Tujuan Pembelajaran KhususCGP mampu mendemonstrasikan pemahaman mengenai segitiga restitusi dengan melakukan praktik segitiga restitusi dengan murid di sekolahnya.

Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, Anda akan melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap satu murid di sekolah Anda dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

  1. Buatlah skenario lengkap untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di sekolah Anda. 
  2. Ajaklah satu murid Anda untuk melakukan praktik segitiga restitusi tersebut.
  3. Lakukan praktik segitiga restitusi. Minta tanggapan murid Anda mengenai perasaan mereka ketika Anda melakukan praktik segitiga restitusi itu. 
  4. Rekamlah praktik segitiga restitusi sesuai dengan skenario yang telah dibuat beserta tanggapan dari murid Anda dalam bentuk video.
  5. Unggah video praktik segitiga restitusi ke kanal YouTube/Google Drive Anda dan sematkan tautannya pada LMS.
  6. Perhatikan rubrik penilaian untuk demonstrasi kontekstual yang telah disediakan.

Sebelum kita melakukan praktik tentang segitiga restitusi, kita pelajari lagi materi tentang segitiga restitusi.

1. Menstabilkan Identitas/Stabilize the identity

Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak 
dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang 
yang sukses. Anak yang sedang mencari perhatian adalah anak yang 
sedang mengalami kegagalan. Dia mencoba untuk memenuhi 
kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita mengkritik dia, 
maka kita akan tetap membuatnya dalam posisi gagal. Kalau kita ingin 
ia menjadi proaktif, maka kita harus meyakinkan si anak, dengan cara 
mengatakan kalimat-kalimat ini:

• Berbuat salah itu tidak apa-apa.
• Tidak ada manusia yang sempurna
• Saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu.
• Kita bisa menyelesaikan ini.
• Bapak/Ibu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi Bapak/Ibu
ingin mencari solusi dari permasalahan ini.
• Kamu berhak merasa begitu.
• Apakah kamu sedang menjadi teman yang baik buat dirimu sendiri?

Sisi 2: Validasi Tindakan yang Salah/ Validate the Misbehavior

Setiap tindakan kita dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu memenuhi 
kebutuhan dasar. Kalau kita memahami kebutuhan dasar apa yang 
mendasari sebuah tindakan, kita akan bisa menemukan cara-cara paling 
efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurut Teori Kontrol semua tindakan manusia, baik atau buruk, pasti memiliki 
maksud/tujuan tertentu. Seorang guru yang memahami teori kontrol pasti 
akan mengubah pandangannya dari teori stimulus response ke cara berpikir 
proaktif yang mengenali tujuan dari setiap tindakan. Kita mungkin tidak suka 
sikap seorang anak yang terus menerus merengek, tapi bila sikap itu 
mendapat perhatian kita, maka itu telah memenuhi kebutuhan anak tersebut. 
Kalimat-kalimat di bawah ini mungkin terdengar asing buat guru, namun bila 
dikatakan dengan nada tanpa menghakimi akan memvalidasi kebutuhan 
mereka.
• “Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya?”
• “Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu”
• “Kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi 
sesuatu yang penting buatmu”.
• “Kamu boleh mempertahankan sikap itu, tapi kamu harus menambahkan 
sikap yang baru.”
Biasanya guru menyuruh anak untuk menghentikan sikap yang tidak baik, tapi 
teori kontrol menyatakan bahwa resep itu tidak manjur. Mungkin tindakan 
guru dengan memvalidasi sikap yang tidak baik seperti bertentangan dengan 
aturan yang ada

Sisi Ketiga: Menanyakan Keyakinan/Seek the Belief

Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara 
internal. Ketika identitas sukses telah tercapai (langkah 1) dan tingkah laku 
yang salah telah divalidasi (langkah 2), maka anak akan siap untuk 
dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi 
orang yang dia inginkan. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini 
menghubungkan keyakinan anak dengan keyakinan kelas atau keluarga.
• Apa yang kita percaya sebagai kelas atau keluarga?
• Apa nilai-nilai umum yang kita telah sepakati?
• Apa bayangan kita tentang kelas yang ideal?
• Kamu mau jadi orang yang seperti apa?
Penting untuk menanyakan ke anak, kehidupan seperti apa nantinya yang 
mereka inginkan?
Apakah kamu ingin menjadi orang yang sukses, bertanggung jawab, atau 
bisa dipercaya?
Kebanyakan anak akan mengatakan “Iya,” Tapi mereka tidak tahu 
bagaimana caranya menjadi orang seperti itu. Guru dapat membantu 
dengan bertanya, seperti apa jika mereka jadi orang seperti itu. ketika anak 
sudah mendapat gambaran yang jelas tentang orang seperti apa yang 
mereka inginkan, guru dapat membantu anak-anak tetap fokus pada 
gambaran tersebut

Pada tugas kali ini CGP diminta untuk membuat 2 skenario praktik segitiga restitusi. 

Kasus (Praktik segitiga restitusi)

Pada kesempatan kali ini saya akan mengangkat kasus pengerjaan tugas Biologi di LMS Google classroom untuk kelas 12 MIPA 5 semester 1, untuk tema adalah menangani anak-anak yang tidak mau mengerjakan tugas Biologi di google classroom. Selama satu semester Biologi kelas 12 belajar 6 KD (Kompetensi Dasar) yaitu bab Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan, Metabolisme, Substansi Genetika, Reproduksi Sel, Pola Hereditas, Hereditas Manusia. Saya memberikan total tugas (LKPD), ulangan dan praktikum selama satu semester sebanyak 49 tugas. Saya memberikan tugas yang banyak, tetapi tidak memberatkan murid, karena saya selalu menyertakan video materi dan pembahasan LKPD serta dibahas bersama pada pertemuan syncronous (zoom meeting atau PTMT) sehingga bagi anak yang mau mengikuti pembelajaran saya, tidak akan merasa terbebani. Kenyataannya dari 36 siswa di kelas 12 MIPA 5, terdapat 3 siswa yang mengerjakan sedikit tugas saja. Siswa tersebut adalah Sifarahma Febrianti, Siti Salwa dan Syadinar Oni. Saya memutuskan untuk melakukan segitiga restitusi terhadap ketiga siswa tersebut dengan melakukan video call, karena waktu yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung. Kebetulan minggu ini adalah minggu tenang, di mana murid belajar di rumah (minggu untuk susulan PAS, remidi PAS dan menyelesaikan semua tugas dari semua guru mata pelajaran), sehingga saya memutuskan untuk video call murid yang bermasalah pada tugas di Google classroom. Karena saya mengajar 7 kelas dengan masing-masing kelas terdapat anak yang bermasalah dengan tugas di GCr, supaya lebih efektif maka saya menghubungi dengan video call, dan supaya lebih cepat tertangani dan lebih menjaga PROKES. 

Skenario 1  

Pada skenario 1 untuk menangani kasus Sifarahma Febrianti. Sifa tidak mengerjakan 32 tugas di google classroom dari 49 tugas yang ada, sehingga Sifa hanya mengerjakan sekitar 35% dari tugas yang ada. Saya akan melakukan segitiga restitusi menggunakan video call terhadap Sifa. 

1. Menstabilkan Identitas/Stabilize the identity

Guru    : Assalamualaikum Sifa,apa kabar? sehat kan?
Sifa      : walaikum salam, alhamdulillah sehat ibu 
Guru    : Sifa, punten ibu video call Sifa berhubungan dengan tugas Biologi yang ada di google classroom. Ternyata dari 49 tugas, ulangan, praktikum yang ibu berikan, Sifa hanya mengerjakan 17 tugas saja, artinya hanya 35% dari semua tugas yang ibu berikan. 
Sifa      : iya ibu, sifa mohon maaf karena tidak mengerjakan semua tugas yang Ibu berikan. 
Guru     : Sifa, Ibu mengerti karena musim Pandemi seperti sekarang ini, belajar daring yang mungkin cukup membosankan, sehingga Sifa tidak mengerjakan semua tugas dari Ibu, semua siswa yang belajar daring pasti merasakan, dan pastinya bukan hanya Sifa yang merasa bosan, malas untuk mengerjakan tugas sekolah. 
Sifa     : iya ibu, Sifa merasa bersalah telah mengecewakan ibu, padahal ibu sudah membuat persiapan pembelajaran Biologi yang memudahkan Sifa dan temen-teman jadi mengerti tentang materi Biologi, maafin Sifa ya bu. 

Sisi 2: Validasi Tindakan yang Salah/ Validate the Misbehavior

Guru     : Sifa pasti punya alasan mengapa Sifa tidak mengerjakan tugas Biologi di google classroom?
Sifa     :  Iya bu, alasan saya tidak mengerjakan tugas Biologi di google classroom karena saya harus menjaga adik saya yang masih kecil, kebetulan mamah saya sakit bu, jadi terpaksa saya yang menggantikan semua peran mamah di rumah (dengan nada sedih)
Guru     : Adakah solusi supaya Sifa tetap dapat menjaga adek dan mengurusi rumah tangga,tetapi tetap dapat mengerjakan tugas Biologi di google classroom?
Sifa     : ada bu, saya harus bisa bagi waktu, dan harus mempunyai motivasi dan semangat yang kuat untuk tetap bisa belajar dan mengerjakan semua tugas sekolah dengan baik.

Sisi Ketiga: Menanyakan Keyakinan/Seek the Belief

Guru    : Sifa, masih ingat ga waktu awal pembelajaran kita membuat keyakinan kelas bersama di zoom. Keyakinan kelas apa yang sudah kita sepakati?
Sifa     : Ingat ibu... keyakinan kelas bahwa setiap murid akan mengerjakan semua tugas Biologi di google classroom tepat waktu. Bila ada kesulitan bisa menghubungi bu Wety atau teman yang lebih mengerti tentang tugas Biologi tersebut.
Guru    : Ibu percaya Sifa dapat mempraktikkan keyakinan kelas kita dengan baik.
Sifa         : Siap ibu, insyaAlloh.
Guru    : Jadi menurut Sifa, solusi buat Sifa bagaimana supaya bisa mengejar ketinggalan tugas Biologi di google classroom?
Sifa     : Kalau saya diberi kesempatan, tolong ibu beri saya waktu untuk mengerjakan semua tugas yang belum ya bu... 
Guru     : boleh Sifa, silakan.. Kalau mau Sifa boleh meminta bantuan teman yang rumahnya dekat dengan Sifa untuk membantu atau sebagai tutor buat Sifa supaya Sifa bisa mengerjakan tugas Biologi dengan cepat dan benar. Bagaimana Sifa setuju?
Sifa     : setuju ibu, terima kasih atas kesempatannya ibu, saya tidak akan mengecewakan ibu lagi (dengan semangat) 

Skenario 2 
Pada skenario 2 untuk menangani kasus Siti Salwa. Siti tidak mengerjakan 30 tugas di google classroom dari 49 tugas yang ada, sehingga Sifa hanya mengerjakan sekitar 40% dari tugas yang ada. Saya akan melakukan segitiga restitusi menggunakan video call terhadap Siti. 

1. Menstabilkan Identitas/Stabilize the identity

Guru    : Assalamualaikum Siti,apa kabar? sehat kan?
Siti      : walaikum salam, alhamdulillah sehat ibu 
Guru    : Siti, punten ibu video call Siti berhubungan dengan tugas Biologi yang ada di google classroom. Ternyata dari 49 tugas, ulangan, praktikum yang ibu berikan, Siti hanya mengerjakan 19 tugas saja, artinya hanya 40% dari semua tugas yang ibu berikan. 
Siti      : iya ibu, siti mohon maaf karena tidak mengerjakan semua tugas yang Ibu berikan. 
Guru     : Siti, Ibu mengerti karena musim Pandemi seperti sekarang ini, belajar daring yang mungkin cukup membosankan, sehingga Siti tidak mengerjakan semua tugas dari Ibu, semua siswa yang belajar daring pasti merasakan, dan pastinya bukan hanya Siti yang merasa bosan, malas untuk mengerjakan tugas sekolah. 
Siti     : iya ibu, Siti merasa bersalah telah mengecewakan ibu, padahal ibu sudah membuat persiapan pembelajaran Biologi yang memudahkan Siti dan temen-teman jadi mengerti tentang materi Biologi, maafin Siti ya bu. 

Sisi 2: Validasi Tindakan yang Salah/ Validate the Misbehavior

Guru     : Siti pasti punya alasan mengapa Siti tidak mengerjakan tugas                   Biologi di google classroom?
Siti     :  Iya bu, alasan saya tidak mengerjakan tugas Biologi di google classroom karena saya sedang ada masalah internal di keluarga saya bu, saya tidak nyaman dengan pertengkaran kedua orang tua saya bu, sehingga saya tidak bisa berkonsentrasi belajar dan mengerjakan semua tugas sekolah (dengan nada sedih)
Guru     : Ya Alloh, ibu ikut prihatin ya... yang sabar Siti. Adakah solusi supaya Siti tetap dapat mengerjakan tugas Biologi di google classroom?
Sifa     : (menarik nafas) saya usahakan ya bu... mudah-mudahan saya bisa menata hati ini supaya bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas sekolah dengan baik.


Sisi Ketiga: Menanyakan Keyakinan/Seek the Belief

Guru    : Siti, masih ingat ga waktu awal pembelajaran kita membuat keyakinan kelas bersama di zoom. Keyakinan kelas apa yang sudah kita sepakati?
Siti     : Ingat ibu... keyakinan kelas bahwa setiap murid akan mengerjakan semua tugas Biologi di google classroom tepat waktu. Bila ada kesulitan bisa menghubungi bu Wety atau teman yang lebih mengerti tentang tugas Biologi tersebut.
Guru    : Ibu percaya Siti dapat mempraktikkan keyakinan kelas kita dengan baik.
Siti     : Siap ibu, insyaAlloh.
Guru    : Jadi menurut Siti, solusi buat Siti bagaimana supaya bisa mengejar ketinggalan tugas Biologi di google classroom?
Siti     : Kalau saya diberi kesempatan, tolong ibu beri saya waktu untuk mengerjakan semua tugas yang belum ya bu... 
Guru     : boleh Siti, silakan.. Kalau mau Siti boleh meminta bantuan teman yang rumahnya dekat dengan Siti untuk membantu atau sebagai tutor buat Siti supaya Siti bisa mengerjakan tugas Biologi dengan cepat dan benar. Bagaimana Siti setuju?
Siti     : setuju ibu, terima kasih atas kesempatannya ibu, saya tidak akan mengecewakan ibu lagi (dengan semangat) 

Skenario 3 
Pada skenario 3 untuk menangani kasus Syadinar Oni. Dinar tidak mengerjakan 46 tugas di google classroom dari 49 tugas yang ada, sehingga Dinar hanya mengerjakan sekitar 6% dari tugas yang ada. Saya akan melakukan segitiga restitusi menggunakan video call terhadap Dinar. 

1. Menstabilkan Identitas/Stabilize the identity

Guru    : Assalamualaikum Dinar ,apa kabar? sehat kan?
Dinar    : walaikum salam, alhamdulillah sehat ibu 
Guru    : Dinar, punten ibu video call Dinar berhubungan dengan tugas Biologi yang ada di google classroom. Ternyata dari 49 tugas, ulangan, praktikum yang ibu berikan, Dinar hanya mengerjakan 3 tugas saja, artinya hanya 6% dari semua tugas yang ibu berikan. 
Dinar     : iya ibu, Dinar mohon maaf karena tidak mengerjakan semua tugas yang Ibu berikan. 
Guru     : Dinar, Ibu mengerti karena musim Pandemi seperti sekarang ini, belajar daring yang mungkin cukup membosankan, sehingga Dinar tidak mengerjakan semua tugas dari Ibu, semua siswa yang belajar daring pasti merasakan, dan pastinya bukan hanya Dinar yang merasa bosan, malas untuk mengerjakan tugas sekolah. 
Dinar     : iya ibu, Dinar merasa bersalah telah mengecewakan ibu, padahal ibu sudah membuat persiapan pembelajaran Biologi yang memudahkan Dinar dan temen-teman jadi mengert tentang materi Biologi, maafin Dinar ya bu. 

Sisi 2: Validasi Tindakan yang Salah/ Validate the Misbehavior

Guru     : Dinar pasti punya alasan mengapa Dinar tidak mengerjakan tugas Biologi di google classroom?
Dinar     :  Iya bu, alasan saya tidak mengerjakan tugas Biologi di google    classroom karena saya sedang kecanduan main Game bu, jadi setiap saat apalagi malem saya bergadang untuk main Game sehingga besok paginya saya kesiangan bangun dan ketinggalan belajar daring bu (dengan nada sedih)
Guru     : MasyaAlloh Dinar, jangan kamu habiskan masa muda mu dengan hal yang tidak menguntungkan ya.. Adakah solusi supaya Dinar tetap dapat mengerjakan tugas Biologi di google classroom?
Dinar   : (menarik nafas) saya usahakan ya bu... mudah-mudahan saya bisa lepas dari kecanduan main Game ini bu, supaya saya bisa semangat mengerjakan semua tugas sekolah dengan baik.


Sisi Ketiga: Menanyakan Keyakinan/Seek the Belief

Guru    : Dinar, masih ingat ga waktu awal pembelajaran kita membuat keyakinan kelas bersama di zoom. Keyakinan kelas apa yang sudah kita sepakati?
Dinar    : Ingat ibu... keyakinan kelas bahwa setiap murid akan mengerjakan semua tugas Biologi di google classroom tepat waktu. Bila ada kesulitan bisa menghubungi bu Wety atau teman yang lebih mengerti tentang tugas Biologi tersebut.
Guru    : Ibu percaya Dinar dapat mempraktikkan keyakinan kelas kita dengan baik.
Dinar    : Siap ibu, insyaAlloh.
Guru    : Jadi menurut Dinar, solusi buat Dinar bagaimana supaya bisa mengejar ketinggalan tugas Biologi di google classroom?
Dinar    : Kalau saya diberi kesempatan, tolong ibu beri saya waktu untuk mengerjakan semua tugas yang belum ya bu... 
Guru     : boleh Dinar, silakan.. Kalau mau Dinar boleh meminta bantuan teman yang rumahnya dekat dengan Dinar untuk membantu atau sebagai tutor buat Dinar supaya Dinar bisa mengerjakan tugas Biologi dengan cepat dan benar. Bagaimana Dinar setuju?
Dinar     : setuju ibu, terima kasih atas kesempatannya ibu, saya tidak akan mengecewakan ibu lagi (dengan semangat) 

Untuk melihat bagaimana praktik segitiga pertitusi silakan melihat video berikut ini

Demikian tadi pemaparan tugas 1.4.a.7 demonstrasi kontektual - budaya positif - praktik segitiga restitusi. Mudah-mudahan bermanfaat. Salam bahagia dan Salam Guru Penggerak...😍😍😍



2 comments:

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.