Followers

Wednesday, March 2, 2022

2.2.a.4.1. Kasus Eksplorasi Konsep – Forum Diskusi Pembelajaran Sosial dan Emosional

 


Dialog tidak dapat terjadi tanpa kerendahan hati 

(Paulo Freire)

Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat menunjukkan pemahaman tentang penerapan 5 kompetensi sosial - emosional (kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berhubungan sosial dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) yang berbasis kesadaran penuh

Pengantar:

Bapak Eling telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Bapak Eling merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Bapak Eling sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Bapak Eling juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi.  Berikut 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca. 

2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana, 
Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.


Jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat dan jelas. Bapak Eling marah karena merasa tidak dihargai saat salah satu murid tidak melakukan instruksinya atau bisa juga Bapak Eling merasa kewalahan atau ketakutan (cemas) karena tidak bisa menangani kelas.
  2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)  menerapkan latihan berkesadaran penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi kesadaran diri (self awareness). Untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya, Bapak Eling dapat mempraktikkan kesadaran penuh (mindfulness). Teknik STOP adalah salah satu teknik mindfulness yang dapat digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh. STOP yang merupakan akronim dari: Stop/ Berhenti. Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. Take a deep Breath/ Tarik napas dalam. Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar. Observe/ Amati. Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.
  3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan? Seandainya saya menjadi Bapak Eling, saya akan menasehati Diana dengan baik, supaya tidak mengerjakan pelajaran lain di saat pelajaran saya. Saya ingatkan untuk semua murid supaya mempunyai sifat menghargai, menghormati Guru, karena Guru adalah orang tua kedua di sekolah, jadi jangan sampai kecewakan Guru. Atau saya akan bertanya ke Diana dan yang lainnya, bagaimana perasaan Diana kalau Diana menjadi saya (Guru) apakah akan merasa sakit hati atau biasa saja? nah biarlah anak bisa berpikir, supaya ini bisa menjadi pendidikan karakter dan supaya teringat lama di memori.
Berikut adalah video pemaparan Kasus 1 


2.2.a.4.1.b. Eksplorasi Konsep - Kasus 2

Selesai kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran geografi keesokan harinya. Keesokan paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek geografi sehingga proses pembelajaran sempat tersendat. 

1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah terlalu banyak amanah atau tugas dalam waktu bersamaan, dan Bapak Eling kurang tepat dalam memprioritaskan tugas mana yang harus di kerjakan terlebih dahulu. Seharusnya kita sebagai Guru harus lebih memprioritaskan tugas pokok sebagai Guru sebelum mengerjakan Tugas Tambahan di sekolah seperti menjadi Ketua Panitia 17 Agustus di sekolah. Dan seharusnya panitia yang lain juga bisa bekkerja dengan baik, bukan semuanya harus dikerjakan oleh Pak Eloing selaku ketua panitia.

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah 
1. Pengelolaan emosi dan fokus, yaitu bapak Eling harus bisa mengelola emosi dan fokus  agar dapat terlaksana semua tugas dalam waktu yang bersamaan, menjadi Guru (mengajar) dan juga menjadi ketua Panitia 17 Agustus di sekolah.

2. Kemampuan kerja sama dan resolusi konflik, hal ini sangat dibutuhkan oleh pak Eling karena sebagai ketua Panitia harus bisa bekerja sama dengan guru lain supaya pekerjaan menjadi ringan dan pak Eling tidak terlalu banyak bebannya. 

3. Seandainyan saya adalah bapak Eling, maka saya akan melakukan 

1. Sebagai Guru saya akan lebih memprioritaskan bahan ajar untuk mengajar, jadi lebih baik semua administrasi mengajar, bahan ajar kita siapkan pada waktu awal tahun ajaran baru, bahkan sebelum KBM dimulai, kita sudah siap, sehingga bila sewaktu-waktu kita sibuk dengan kegiatan lain, kita sudah mempunyai bahan nya dan tidak mungkin terlewat karena sudah kita persiapkan jauh-jauh sebelunya. 

2. Saya akan membuat jadwal kegiatan harian saya supaya tidak ada yang terlewatkan, sehingga saya akan melakukan checklist terhadap hal-hal yang sudah saya kerjakan

3. Kerja sama yang baik dengan rekan Guru sesama Panitia, agar melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi sehingga saya selaku Ketua hanya memantau dan mendampingi.  

Video pemaparan Kasus 2


2.2.a.4.1.c. Eksplorasi Konsep - Kasus 3

Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Pak Eling memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.

1. Situasi yang dialami bapak Eling adalah Bapak Eling merasa kecewa dengan murid yang merupakan seorang atlet renang tetapi tidak mengumpulkan tugas. Seharusnya murid tersebut harus konsekuensi dengan pilihan nya menjadi murid atlet, harus bisa bagi waktu. 

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah empati terhadap murid atlet tersebut. Bapak Eling harus berlatih untuk bisa berempati terhadap keadaan murid yang merupakan seorang atlet, yang harus berlatih keras untuk dapat menjadi juara dan membawa naik baik sekolah dan daerahnya. Setelah berempati, maka Bapak Eling tetap harus membuat murid tersebut mindfullnes , supaya hidupnya bermakna dengan tetap menjalankan keduanya dengan seimbang dan tidak ada yang dikorbankan, menjadi murid yang baik dan atket yang handal. 

3. Seandainyan saya adalah bapak Eling, maka saya akan melakukan 
latihan kesadaran penuh (mindfullnes) sehingga murid tersebut dapat mengerjakan kedua tugas sebagai murid dan atlet dengan seimbang. Memberikan nasehat yang berisi motivasi diri yaitu diminta untuk bisa membagi waktu supaya kedua kegiatan bellajar dan latihan dapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai tujuan menjadi murid yang berprestasi dan atlet yang handal.

Video pemaparan Kasus 3

2.2.a.4.1.d. Eksplorasi Konsep - Kasus 4

Setelah selesai memeriksa proposal acara 17 Agustus, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil  Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.

1. Situasi yang dialami bapak Eling 
Pak Eling merasa kecewa karena harus mengulang proposal acara 17 Agustus, di saat yang bersamaan banyak tugas yang harus Pak Eling selessaikan. Akhirnya karena ada perasaan takut tidak menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu maka Pak Eling langsung menunjuk wakil ketua untuk merevisi proposal kegiatan 17 Agustus. Dan Pak Eling karena kecewa sekali maka menyampaikan kepada wakil ketua bahwa pak Eling tidak berkenan untuk mengganti proposal sesuai dengan permintaan Kepala sekolah.

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah Kemampuan Kerja sama dan resolusi konflik, karena ini yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin atau ketua pelaksana kegiatan. Pada saat seorang pemimpinj dapat mengendalikan emosi dan sosialnya tinggi maka akan menjadi pemimpin yang baik,yang dapat bekerja sama, mengatur emosi saat terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam setiap organisasi atau panitia pasti terdapat konflik atau masalah, dan dengan kemampuan bekerja sama dan terbiasa mengatasi konflik dalam organisasi atau kepanitian.

3. Seandainyan saya adalah bapak Eling, maka saya akan melakukan
melakukan preventif dahulu, artinya saya akan fokus dengan hal yang diharapkan kepala sekolah mengenai kegiatan 17 agustus, jadi dalam pembuatan proposal diharapkan benar tidak perlu revisi. Bila memang harus di revisi maka saya akan bekerja sama dengan rekan panitia yang lain untuk membagi tugas, sehingga bukan saya yang membuat dan merevisi proposal, karena kan tiap panitia mempunyai tupoksi masing-masing. Saya akan berusaha keras untuk membagi waktu sebaik mungkin, menjalin kerja sama antar panitia untuk menghindari atau menyelesaikan konflik yang mungkin muncul.

Video Pemaparan Kasus 4

2.2.a.4.1.e. Eksplorasi Konsep - Kasus 5

Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa  acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri. 

1. Situasi yang dialami bapak Eling 
Bapak Eling mengalami kewalahan atas semua tugas tambahan di sekolah, yang membuat dirinya tidak bisa menjadi guru yang baik karena kualitas mengajarnya makin menurun, sehingga akhirnya bapak Eling memutuskan untuk mengundurkan diri. Awalnya tugas tambahan itu menambah motivasi buat bapak Eling ternyata justru bomerang untuk Pak Eling, maka beliau memutuskan untuk mengundurkan diri

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah Pengambilan keputusan yang ertanggung jawab. Karena kegalauan bapak Eling yang akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah. Seharusnya bapak Eling mempertimbangkan baik- baik keputusan yang diambil, masalah beban bisa dibicarakan kepada kepala sekolah supaya mencapai tujuan yang paling tepat. 

3. Seandainyan saya adalah bapak Eling, maka saya akan melakukan
diskusi pada diri sendiri, mencoba untuk melakukan berpikir tenang supaya dapat mengambil keputusan yang tepat, dengan metode STOP. Kemudian saya akan menghadap bapak kepala sekolah untuk berdiskusi dan mencari solusi yang tepat. Berjanji untuk bisa membagi waktu dan berusaha untuk bisa mengatakan tidak bila terdapat tugas tambahan yang tidak sanggup saya  jalani. Yang terpenting adalah kita bisa menjadi guru yang baik, mencerdaskan murid, mengadakan pembelajaran yang menyenangkan, tugas pokok Guru adalah yang pertama dan utama. 

Video Pemaparan Kasus 5

Demikian tadi pemaparan tugas Eksplorasi Kasus pada Pembelajaran Sosial dan Emosional. Mudah-mudahan bermanfaat.. Salam Guru Penggerak...😍😍😍

 

 

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.