Wety Yuningsih adalah seorang guru Biologi SMA yang ingin berbagi bagaimana mengajar Biologi yang menyenangkan, berbagi materi Biologi, video pembelajaran lengkap kelas 10 sampai 12, RPP HOTS, RPP daring, LKPD, pembahasan soal- soal Biologi.
Followers
Tuesday, April 12, 2022
3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Pengambilan Keputusan
Kasus 9
Studi Kasus Obat untuk Ibu
Ibu Rina mengindap penyakit yang belum ada obatnya N Covid 22. Ishak menelpon Rina menanyakan kabar ibu Rina, kemudian Rina mendengar opercakapan Ishak dengan rekan kerja tentang sampel obat N Covid 22, Rina meminta kepada Ishak untuk memberikan sampel obat tersebut untuk ibunya. Sampel obat tersebut belum siap di publikasikan, Ishak menjadi bimbang, akah dia akan memberikan obat tersebut untuk ibunya Rina yang sudah merawatnya sejak kecil?
Apa keputusan yang Anda ambil?
Sebagai Ishak saya akan mengambil keputusan untuk tetap taat peraturan tidak akan memberikan sampel obat tersebut kepada ibunya Rina, dengan alasan, sampel obat tersebut belum layal pakai, karena belum diketahui efek samping dari obat tersebut. Jadi walaupun Rina memaksa, Ishak harus tetap teguh pendirian untuk tidak mepublikasikan sampel obat yang belum selesai dalam uji coba nya.
Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?
Prinsip pengambilan keputusan yang saya ambil adalah Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking). Karena ini menyangkut pada aturan tentang uji klinis sampel obat, jadi tidak boleh sembarangan untuk memberikan obat yang belum selesai di uji efek sampingnya.
Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus Anda.
Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Nilai kebenaran versus dengan lawan kesetiaan. Adalah benar jika Ishak meberikan sampel obat kepada Ibunya Rina karena Ishak ingin balas budi kepada Ibunya Rina yang sudah mengurus nya sejak kecil. Tetapi benar juga kalau Ishak tidak meberikan sampel obat karena belum boleh di publikasikan, belum tuntas mengetahui efek samping dari obat tersebut.
Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
Yang terlibat adalah Ishak sebagai orang yang bimbang, mau memberi sampel obat atau tidak untuk kesembuhan ibunya Rina, orang yang sudah merawat dan membiayai samapi Ishak menjadi orang yang sukses.
Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
1. Ibunya Rina sakit Covid 22 yang belum ada obatnya.
2. Rina bingung, dan dihubungi oleh Ishak menanyakan kabar ibunya.
3. Pada saat telp, Rina mendengar percakapan Ishak dengan rekan kerjanya tentang sampel obat Covid 22 dan Rina memohon kepada Ishak untuk membaginya.
4. Rina sedikit memaksa Ishak untuk meberikan obat tersebut untuk kesembuhan ibunya yang sudah merawat dan membiayai Ishak sampai Ishak bisa menjadi orang sukses.
5. Sampel obat tersebut tidak boleh dipublikasikan karena belum di uji efek sampingnya, sesuai dengan aturan.
Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)
Menurut saya, bila sampai Ishak meberikan sampel obat tersebut maka itu sudah melanggar hukum, karena untuk pemakaian obat harus sudah mendapat ijin dan sudah lulus dari semua uji termasuk uji efek samping, jadi tidak boleh sembarang memberikan obat ke publik.
Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)
Menurut saya ada pelanggaran kode etik profesi jika Ishak memberikan sampel obat yang belum layak untuk disebarkan ke publik. Karena sebagai penguji obat harus tahu aturan bagaimana obat bisa di sebarluaskan.
Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)
Menurut perasaan dan intuisi saya terdapat kesalahan dalam situasi seperti ini, karena dilema bagi Ishak untuk menolong orang yang paling berjasa dalam hidupnya, tetapi dia sebagai penguji sampel obat, tidak boleh sembarang menggunakan kuasanya untuk bisa membagikan obat ke publik.
Seharusnya Rina mencoba untuk bisa menahan emosi, supaya tidak memaksa Ishak melakukan hal yang melanggar peraturan negara.
Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
Yang saya rasakan senang karena keputusan yang saya ambil bisa dijadikan pertimbangan atau inspirasi banyak orang yang mungkin mengalami masalah yang sama. Terkadang kita dapat mengatasi masalah atua kebingungan dengan membaca. Saya akan merasa nyaman, kalau memang keputusan saya tepat, dan saya akan senang bila banyak yang meberikan komemtar, karena dengan komentar kita bisa berinteraksi dengan para pembaca tulisan kita, dan merupakan refleksi kita untuk menjadi lebih baik.
Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Keputusan yang berdasarkan pada peraturan, sehingga akan meminta Ishak untuk tidak memberikan sampel obat, tetapi tetap berusaha untuk secepatnya bisa menyelesaikan uji efek samping dari obat tersebut, sehingga bisa secepatnya digunakan untuk mengobati penyakit yang di derita ibunya Rina.
Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?
Paradigma yang terjadi adalah Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty). Adalah benar jika Ishak meberikan sampel obat kepada orang yang sudah merawat dan membiayai sehingga dia menjadi orang sukses. Tetapi benar juga Ishak mengikuti peraturan untuk tidak menyebaran sampel obat tersebut dahulu sebelum diperbolehkan.
Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai
Prinsip pengambilan keputusan yang saya ambi adalah Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking).
Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Demi membantu penyembuhan inbunya Rina, Ishak meminta team kerjanya untuk bekerja lebih ekstra lagi supaya sampel obat bisa segera selesai dan dapat untuk mengobati penyakit ibunya Rina.
Apa keputusan yang akan Anda ambil?
Keputusan yang akan diambil adalah Ishak tidak boleh meberikan sampel obat yang belum selesai uji klinis, karena selain melanggar aturan juga dapat membahayakan para pasien.
Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Keputusan yang diambil, dilaksanakan dengan baik, kemudian di evaluasi dan di refleksi
apakah pelaksanaannya sudah sesuai?
apakah keputusan tersebut sudah efektif dalam menjawab permasalahan yang dihadapi?
apakah kedua pihak yang berselisih sudah sama-sama bisa menerima dengan keputusan ini?
apakah masih ada sesuatu yang menghalangi dalam pelaksanaan keputusan tersebut?
Refleksi perlu dilaksanakan supaya keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan, bila masihn ada kekurangan dapat di tinjau kembali dan diperbaiki.
Pertanyaan tambahan
Dari kesembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, apakah ada langkah-langkah yang Anda anggap lebih penting daripada langkah lainnya, mengapa? Menurut pendapat saya, kesembilan langkah tersebut penting untuk di laksanakan, karena kesemuanya saling berhubungan dan berkesinambungan, jadi tidak ada yang menonjol, semua dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat. Karena semua tahap penting dan mempunyai kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.
Selain kesembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan tersebut, menurut Anda apa lagi yang sebaiknya dilakukan oleh pemimpin pembelajaran dalam memastikan keputusannya adalah keputusan yang tepat? Sebagai pemimpin pembelajaran harus selalu memantai dengan keputusan yang sudah diambil, walaupun ada tahap ke sembilan yaitu evaluasi dan refleksi, keputusan yang diambil juga bisa dipertanggung jawabkan dengan moral dan etika, kemudian terus berlatih untuk membiasakan diri melakukan 9 tahap pengambilan keputusan supaya makin mahir dan terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi dalam mebuat keputusan yang tepat.
Demikian tugas forum diskusi pengambilan keputusan pada kasus 9 tetang obat untuk ibu. Mudah-mudahan bermanfaat... Salam Guru Penggerak...😍😍😍
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.