Followers

Tuesday, December 21, 2021

1.4.a.9 - Koneksi Antar Materi - Budaya Positif

 


Tujuan Pembelajaran Khusus:

  • CGP memahami keterkaitan konsep budaya positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2 dan 1.3
  • CGP dapat menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah
  1. Buatlah sebuah kesimpulan mengenai mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, restitusi, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional KHD, Nilai dan Peran Guru Penggerak, dan Visi Guru Penggerak. 

  2. Buatlah sebuah refleksi dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif ini.
    Setelah membuat koneksi antar materi, Anda juga diminta untuk menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah dengan mengisi Tabel Rancangan Tindakan Aksi Nyata dan mengunggahnya ke LMS:  
    Tabel 3. Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata

Koneksi Materi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak, Visi Guru Penggerak dan Budaya positif. 

Filosofi Ki Hajar Dewantara

a. Ing ngarsa sung tuladha , saya memberikan pembelajaran sesuai dengan karakteristik murid-murid saya. Untuk itu saya harus menguasai konsep pembelajaran untuk membuat konten pelajaran yang menarik dan mengasikkan buat murid-murid saya, intinya saya akan membuat mereka jatuh cinta kepada konten dan otomatis akan memahami konsep yang saya ajarkan. Dengan tentunya memberikan keteladanan bagi murid-murid saya. Bagaimana cara membuat laporan yang baik, bagaimana cara bersikap di dalam pembelajaran.

b. Ing madya mangun karsa, saya sering memberikan motivasi dan inspirasi. Pada awal mengajar saya selalu bertanya, apa cita-cita murid saya, bagaimana mencapainya, supaya mereka semangat dan termotivasi untuk mewujudfkannya. Salah satu inspirasi yang saya lakukan adalah menjadi seorang guru Youtuber, sehingga saya bisa membagikan pengalaman saya di dunia konten kreator, salah satu profesi yang sedang diminati banyak kalangan muda.

c. Tut wuri handayani, saya selalu memberikan tugas dalam bentuk tantangan, misal: membuat catatan yang super keren supaya mendapatkan nilai sempurna dan tidak perlu remidi bila nilai dibawah KKM. Dengan tantangan seperti itu murid-murid saya saling berlomba untuk mendapatkan nilai terbaik. Catatan mereka saya sebut sebagai bukti cinta. 

Nilai Guru Penggerak yang sudah saya miliki di antaranya Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. 
Menurut saya nilai yang saya miliki adalah mandiri karena saya merasa mandiri dalam mencari ilmu dan rasa ingin tahu yang besar untuk bisa mengerti IT (ilmu teknologi) dengan mengikuti pelatihan dan belajar sendiri dari tutorial di You Tube. Saya belajar IT supaya bisa membuat video pembelajaran yang sangat dibutuhkan oleh murid- murid saya di musim pandemi, sehingga mempunyai sifat berpihak pada murid. saya juga dalam memberi tugas sesuai dengan kemampuan siswa, kemudian selalu memudahkan murid dalam belajar daring, dengan membuat video pembahasan soal- soal kemudian mengadakan zoom meeting dan berusaha untuk merekam supaya murid yang tidak dapat mengikuti masih bisa belajar dengan rekaman zoom meeting nya yang tentunya saya upload di channel You Tube saya. Selain itu dengan menjadi guru You Tuber maka saya mempunyai nilai inovatif bisa menghasilkan sekitar 350 video pembelajaran selama 1 tahun ini. Dan alhamdulillah dapat bermanfaat untuk murid saya dan juga murid seluruh Indonesia.
Refleksi yang saya terapkan adalah selalu mengadakan refleksi setelah melakukan zoom meeting kemudian dalam LKPD saya akan tanyakan refleksi dalam pengerjaan LKPD, sehingga saya mengetahui kesulitan yang dialami oleh peserta didik dan cepat mengambil solusi untuk perbaikan. Selain itu saya meminta saran dan kritik terutama terhadap video pembelajaran yang saya buat, supaya makin baik dalam pembuatan video pembelajaran selanjutnya. Kolaboratif yang telah saya lakukan adalah mengajak rekan guru untuk dapat membuat video pembelajaran sendiri, atau setidaknya membuat video tutorial pembuatan video pembelajaran dengan laptop dan Hp

Peran Guru Penggerak yang sudah saya laksanakan adalah:

1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran 

Artinya bisa menjadi guru yang selalu berpihak pada murid. Dalam merancang pembelajaran saya selalu berpusat pada murid, apakah murid suka. Pembelajaran selalu saya sisipkan dengan game atau permainan (tatap muka). Dan dalam tugas pun saya akan diskusikan dulu, apakah mereka sanggup dan sesuai dengan kemampuan mereka, intinya pembelajaran yang selalu memudahkan murid, bukan menyulitkan murid. 

2. Menggerakkan Komunitas Praktisi

Saya sebagai pengurus MGMP Biologi Kabupaten Bandung Barat, aktif dalam kegiatan MGMP Kabupaten. Saya pun sering membagikan video pembelajaran You Tube, dan materi pembelajaran Blog ke grup- grup MGMP baik tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Dan saya membuat video tutorial praktikum supaya dapat digunakan oleh guru- guru Biologi seluruh Indonesia. Walaupun pembelajaran daring tapi masih bisa melaksanakan praktikum dari rumah. ini salah satu video praktikum yang sudah dipakai oleh banyak guru Biologi di Indonesia untuk bisa disampaikan ke murid-murid mereka

3. Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah

Saya pernah diminta untuk menjadi narasumber di IHT (In House Training) di sekolah sendiri dan sekolah lain, dalam pembuatan video pembelajaran. Pernah mengajar online di RRI PRO2 Bandung. 


Visi Guru Penggerak

Penerapan Budaya Positif
Yang sudah saya lakukan adalah:
  1. Membuat keyakinan kelas pada awal pembelajaran, yaitu keyakinan kelas bahwa setiap murid akan mengerjakan semua tugas Biologi di google classroom tepat waktu. Bila ada kesulitan bisa menghubungi Guru atau teman yang lebih mengerti tentang tugas Biologi tersebut. Ini sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara tentang merdeka belajar dan sesuai dengan nilai Guru Penggerak yang saya miliki adalah berpihak pada murid.
  2. Menerapkan disiplin positif, dengan menanamkan motivasi, dengan pertanyaan apa cita-cita murid, kemudian memotivasi supaya murid bisa mencapai cita-cita dengan tentunya usaha dan doa, dan nilai kebaikan apa yang harus dilakukan oleh murid untuk mencapai cita mereka. Sesuai dengan peran Guru penggerak yaitu sebagai pemimpin pembelajaran. Dan tentunya akan terwujud visi Guru penggerak yaitu merdeka belajar wujudkan siswa yang inovatif, kreatif dan bahagia.
  3. Posisi kontrol saya pada setiap masalah murid adalah manager, saya mengajak murid untuk menyadari kesalahannya dan mengembalikan tanggung jawab pada murid untuk mencari jalan keluar permasalahannya dengan bimbingan saya. Hal ini sesuai dengan filosofi KHD dan peran Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dan nilai Guru penggerak berpihak pada murid.
  4. Bila terjadi permasalahan murid yang berlanjut saya akan mengadakan segitiga restitusi, yang terdiri dari 3 tahap yaitu menstabilkan identitas, supaya murid mempunyai rasa percaya diri setelah melakukan kesalahan, validasi tindakan yang salah, supaya murid dapat mengungkapkan tujuan tindakan yang sudah dilakukan dan dapat mengambil solusi terbaik untuk memperbaiki kesalahannya, kemudian tahap yang ketiga adalah menanyakan keyakinan kelas, supaya murid mengingat kembali keyakinan kelas dan berjanji untuk selalu melaksanakan keyakinan kelas tersebut. Hal ini sesuai dengan filosofi KHD tentang merdeka belajar, kemudian sesuai dengan nilai Guru Penggerak berpihak pada murid, dan refleksi, serta sesuai dengan peran Guru Penggerak sebagai Pemimpin pembelajaran, dan tentunya mencapai visi Guru penggerak yaitu merdeka belajar.
Refleksi dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif ini.

Pada Modul ini dipelajari tentang 
  1. Bagaimana menerapkan disiplin positif dengan menanamkan motivasi pada murid,
  2. Mempelajari pentingnya keyakinan kelas, 
  3. Mempelajari 5 posisi kontrol yaitu penghukum, membuat orang lain merasa bersalah, teman, pemantau  dan manager, 
  4. Mempelajari kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari cinta dan kasih sayang, kekuasaan, kebebasan, dan kesenangan, 
  5. Serta mempelajari penanganan masalah murid dengan segitiga restitusi yang terdiri dari 3 tahap yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan salah dan menanyakan keyakinan kelas
Perasaan saya mempelajari modul ini adalah bahagia, semangat dan antusias ingin selalu mempraktikkan semua teori tentang budaya positif untuk dapat diaplikasikan di dalam kelas atau di lingkungan sekolah

Pembelajaran yang saya dapatkan adalah saya jadi mengerti apa itu disiplin positif, penanaman motivasi pada siswa, sangat penting disertai dengan pembuatan keyakinan kelas di awal pembelajaran agar siswa dapat terkontrol dengan sendirinya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar murid yang berbeda-beda dan kita bisa memberikan kepercayaan penuh pada murid yang bermasalah dengan melakukan kontrol sebagai manager, sehingga murid dapat mencari solusi terbaik untuk masalahnya. Bila permasalahan berlanjut maka saya akan mengadakan segitiga restitusi sehingga bisa menyelesaikan masalah murid dengan baik dan benar.

Perubahan yang akan saya lakukan adalah saya akan selalu mempraktikkan teori budaya positif di dalam pembelajaran kelas atau di lingkungan sekolah. Dan berusaha untuk melakukan perubahan pada diri sendiri supaya dapat memberi contoh untuk rekan guru yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya silakan melihat video di bawah ini


Demikian tadi pemaparan koneksi materi - Budaya Positif dan Refleksi Modul Budaya positif, mudah-mudahan bermanfaat. Salam Guru Penggerak...😍😍😍





No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.