Cheetah (Acinonyx jubatus), yang dikenal sebagai hewan darat tercepat, berjumlah kurang dari 20.000 individu pada rentang distribusinya di sub-Sahara Afrika yang semakin mengecil. Terdapat dua subspesies cheetah, A. jubatus jubatus di Afrika bagian Selatan dan A. jubatus raineyi di Afrika bagian timur. Secara konservasi, cheetah digolongkan sebagai hewan endangered/terancam punah. Upaya untuk mengembangbiakkan cheetah juga mengalami kesulitan, sehingga dilakukan berbagai analisis reproduktif dan genetik dari spesies tersebut. Belakangan diperkirakan bahwa populasi cheetah telah mengalami bottleneck/leher botol yang diikuti oleh inbreeding.
Tentukan apakah pernyataan berikut mendukung hipotesis bahwa cheetah telah mengalami bottleneck dan inbreeding (B) atau tidak (S)!
A. Di masa Pleistosen dan Pliosen terdapat minimal empat spesies paleontologi (hanya ada bukti fosil), dan empat subspesies yang memiliki persebaran di Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Afrika.
B. Variasi molekuler RFLP untuk lokus MHC, yaitu salah satu lokus paling polimorfik di mamalia, pada kedua subspesies cheetah saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan spesies-spesies lainnya.
C. Variasi protein sel dan karakteristik morfologi dari tengkorak cheetah saat ini menunjukkan tingkat variasi yang setara dengan galur murni tikus laboratorium.
D. Saat ini cheetah memiliki spermatozoa yang normal, fekunditas meningkat, serta mortalitas anakan rendah.
A.
Di masa Pleistosen dan Pliosen terdapat minimal empat spesies paleontologi (hanya ada bukti fosil), dan empat subspesies yang memiliki persebaran di Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Afrika.
✅ S (Salah)
→ Ini menunjukkan bahwa dulunya variasi spesies dan persebaran cheetah luas, bukan bukti bottleneck/inbreeding sekarang.
B.
Variasi molekuler RFLP untuk lokus MHC, yaitu salah satu lokus paling polimorfik di mamalia, pada kedua subspesies cheetah saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan spesies-spesies lainnya.
✅ S (Salah)
→ Bila variasi MHC tinggi, itu tidak mendukung bottleneck/inbreeding (seharusnya rendah jika ada inbreeding).
C.
Variasi protein sel dan karakteristik morfologi dari tengkorak cheetah saat ini menunjukkan tingkat variasi yang setara dengan galur murni tikus laboratorium.
✅ B (Benar)
→ Ini mendukung bottleneck dan inbreeding, karena variasi genetik dan morfologi sangat rendah, mirip galur murni (inbreeding parah).
D.
Saat ini cheetah memiliki spermatozoa yang normal, fekunditas meningkat, serta mortalitas anakan rendah.
✅ S (Salah)
→ Ini tidak mendukung hipotesis bottleneck/inbreeding, karena seharusnya justru ada masalah reproduksi bila terjadi inbreeding.
Jawaban Akhir
A = S
B = S
C = B
D = S
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.