Followers

Saturday, April 9, 2022

3.1.a.3. Mulai dari Diri (Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran)

 Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) tentang proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan dan pihak komunitas sekolah.

Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik.  Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu  itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang transformational, pasti ada kritik.  Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid? (Nadiem Makarim, 2020)

Menurut Bapak dan Ibu, apa pesan dari kutipan tersebut di atas?
Menurut pendapat saya, bahwa untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, pasti harus kuat mental karena pasti banyak kritik, dan kritik pedas adalah hal untuk semakin memicu semangat kita untuk melakukan perubaha, selalu refleksi setelah kita melakukan atau mengambil keputusan agar kita bisa selalu instropeksi diri, evaluasi dan memperbaiki yang sudah kita lakukan... lakukan terus, tujuan kita supaya bermanfaat bagi banyak orang bukan untuk menjadi yang terbaik atau sukses semata...

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, Anda pasti sering dihadapkan dalam situasi di mana Anda diharuskan mengambil suatu keputusan. Namun, seberapa sering keputusan tersebut melibatkan kepentingan dari masing-masing pihak yang sama-sama benar, tapi saling bertentangan satu dengan yang lain?
Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran-pemikiran seperti apa yang melandasi pengambilan keputusan Anda? Kemudian, setelah mengambil keputusan tersebut, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu dan menanyakan diri Anda sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat, ada perasaan tidak nyaman dalam diri Anda, atau timbul pemikiran mengganjal dalam diri Anda seperti, ‘Apakah ini sesuai peraturan?’ atau ‘Bagaimana panutan saya akan berlaku dalam hal seperti ini?’
Pembelajaran yang berpihak pada murid saya lakukan supaya murid bahagia, sebelum saya merancang tugas atau pembelajaran untuk murid saya, saya selalu berpikir... kalau misal saya jadi murid, bahagia ga ya dikasih tugas seperti ini? berat apa ga ya? dan sering sebelum pembelajaran saya tanyakan dulu bagaimana perasaan mereka? kemudian pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan? waktu pengerjaan? walaupun tidak semua saya serahkan kepada murid, tapi untuk menentukan aturan di kelas, cara belajar, presentasi, biasanya saya buat kesepakatan kelas karena kebetulan saya mengajar anak SMA yang tentunya sudah lebih dewasa dari pada tingkat dibawahnya...

Studi Kasus: Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan? *
Sebagai kepala sekolah yang baru, saya akan mendengarkan dan mempelajari kebiasan yang sudah dilakukan di sekolah tersebut. Kemudian saya akan melihat aturan baku pemesanan buku sesuai dengan peraturan dari Dinas. Bila ternyata terjadi penyimpangan terhadap apa yang biasa dilakukan, maka dengan pel;an saya akan merubahnya, dan mengajak diskusi para wakasek dan penerbit buku tersebut. Kalau memang komisi itu memang dari Penerbit, saya terima dan saya pergunakan untuk kesejahteraan sekolah, saya akan membeli buku-buku lain atau fasilitas lain di sekolah, sehingga uang tersebut tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Pada saat pihak Yayasan atau Manajemen Sekolah memanggil saya, saya akan ceritakan apa adanya, dengan laporan pembukuan yang benar dan sesuai sehingga tidak perlu ada yang saya tutupi. Karena semua lakukan sesuai dengan prosedur, dan untuk kepentingan sekolah, bukan kepentingan pribadi. 

Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?
Nilai kebajukan yang di junjung tinggi adalah kejujuran, membuat laporan sesuai dengan aturan dan kenyataan. Pergunakan uang negara sesuai dengan kebutuhan sekolah, tidak boleh mengambil keuntungan untuk pribadi. Iya hal ini sangat mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan, harus selalu berhati- hati, biasakan membaca aturan dahulu sebelum mengambil keputusan, dan selalu mendokumentasikan kegiatan, rapi dalam pembukuan keuangan sehingga semua akan aman, dan kita bisa bekerja dengan hati tenang. 

Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?
Pernah, pada waktu itu saya menjadi bendahara pelaksaan TO di sekolah, sesuai aturan pengawas TO diberi konsumsi, tetapi ada beberapa guru yang protes karena tahun sebelumnya diberi uang. Saya mengambil keputusan yang berbeda karena saya membaca aturan dana BOS yang mengharuskan saya membuat laporan konsumsi dengan melampirkan foto makanannya, karena saya tidak mau mengarang indah dalam mebuat laporan, maka saya belikan saja konsumsi bukan dalam bentuk uang. Dan hal ini menjadi kontroversi diantara Guru-guru di sekolah. Untuk penyelesaian saya serahkan kepada wakasek kurikulum dan kepala sekolah untuk menyelesaikan konflik ini, untuk mengambil keputusan terbaik dari masalah ini. 

Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu? *
Pernah, dan selalu, apalagi bila saya mengambil kepuitusan yang menimbulakn kontroversi di lingkungan, maka saya akan merenung, dan berpikir kembali dengan keputusan yang saya ambil. Kemudian saya akan mencoba berdiskusi dengan orang yang lebih paham, agar keputusan saya selanjutnya bisa lebih tepat. 

Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
Bagaimana mengambil keputusan yang tepat di saat kita sedang ada masalah?
Tantangan saya adalah keinginan kebanyakan orang banyak versus aturan yang berlaku, siapa yang harus saya pilih?

Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3. 1 ini? 
harapan saya adalah dapat mengambil keputusan yang tepat walaupun dalam waktu cepat dan dalam kondisi terancam 
Saya ingin dapat menguasai ilmu dan mempraktekkan pengambiulan keputusan dengan tepat dan benar.

Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3. 1 ini?
Harapan saya mengerti cara mengambil keputusan dalam berbagai kasus di sekolah dan di lingkungan agar saya menjadi p[ribadi yang amanah dan bertanggung jawab.
Saya inhin dapat menguasai semua ilmu pengambilan keputusan dengan benar dan dapat selalu mempraktekkannya, dan dapat mengatasi kendala dan tantangan untuk menjadi pribadi yang adil dan bertanggung jawab

Demikian pemaparan tugas Mulai dari Diri modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Mudah-mudahan bermanfaat.... Salam Guru penggerak...😍😍😍

5 comments:

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.