Followers

Monday, April 4, 2022

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Coaching

 

Tujuan Pembelajaran Khusus:  

CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media


Koneksi Antarmateri - Coaching

Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara dimana pendidik diharapkan berperan sebagai penuntun bagi anak didiknya, maka kita perlu memahami proses pendekatan komunikasi coaching model TIRTA.

Coaching merupakan salah satu proses "menuntun" belajar murid untuk mencapain kodratnya.
Saya seorang Guru yang berperan sebagai "pamong" yaitu Guru dapat memberikan tuntunan melalui pertanyaan- pertanyaan reflektif dan efektif agar kekuatan kodrat anak terpancar dari dirinya. 

Salah satu filosofi Ki Hajar Dewantara (dalam Modul 1) adalah Tut Wuri Handayani sesuai dengan prinsip pendekatan Couching yaitu :
  1. Murid adalah mitra belajar
  2. Emansipatif
  3. Kasih dan persaudaraan
  4. Ruang perjumpaan pribadi
Pentingnya proses coaching :
  1. Proses untuk mengaktivasi kerja otak murid
  2. Pertanyaan- pertanyaan reflektif dapat membuat murid melakukan metakognisi
  3. Pertanyaan - pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam sehingga murid dapat menunjukkan potensinya.
Hubungan Coaching dengan Pembelajaran Diferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
Coaching merupakan salah satu proses "menuntun" belajar murid untuk mencapain kodratnya.
Dalam praktik coaching, Guru sebagai coach memberikan pertanyaan- pertanyaan reflektif yang membuat murid sebagai coachee menunjukkan potensinya sesuai dengan tujuan dari pembelajaran diferensiasi.

Hubungan Coaching dengan Pembelajaran Sosial Emosional

Pembelajaran Sosial Emosional berisi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang berkarakter baik. Hal ini sesuai dengan tujuan dari praktik coaching, Guru sebagai Coach hanya menuntun atau mengarahkan murid (coachee) untuk dapat mempunyai kemampuan untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, jadi bukan memberikan solusi, hanya mengarahkan supaya murid (coachee) dapat menyelesaikan masalahnya sendiri (pembelajaran sosial emosional).

Coaching merupakan pembelajaran yang berpihak pada murid

Ketrampilan Coaching dapat membantu saya sebagai Guru untuk menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid. Karena dengan coaching, saya sebagai Coach menganggap murid sebagai mitra belajar, artinya murid dan saya mempunyai kedudukan yang sama , untuk mendiskusikan solusi atas masalah murid saya, tidak ada unsur untuk menggurui, sehingga murid (coachee) dapat menentukan sendiri solusi atas permasalahannya sendiri.
Praktik coaching juga memberikan peluang emansipatif bagi murid (sebagai coachee) untuk menemukan kekuatan kodratnya, potensi dirinya dan kekuatan yang dimilikinya (pembelajaran berpihak pada murid).

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada video Koneksi Materi Coaching berikut ini 


Demikian tadi pemaparan tugas Koneksi Materi - Coaching, mudah-mudahan dapat menginspirasi... Salam Guru Penggerak....😍😍😍😍

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.