Followers

Saturday, May 28, 2022

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


 Tujuan Pembelajaran Khusus:  

  1. CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.
  2. CGP mampu membuat rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan format BAGJA.

a. Sintesis berbagai materi

  • Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda diberikan tantangan untuk membuat kesimpulan dan juga koneksi antara semua materi yang telah diberikan dalam modul ini dengan materi lainnya selama mengikut proses Pelatihan Guru Penggerak.
  • Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran  dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.  
  • Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.  
  • Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak.
  • Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
  • Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih sendiri. Unggahlah bagan atau artikel ini sesuai petunjuk dibagian bawah.
Kesimpulan tentang Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengenali, menggali, menganalisa, dan memetakan potensi sumber daya / aset utama daerah/ sekolahnya dengan pendekatan berbasis aset (asset based thingking), selanjutnya memanfaatkan dan memberdayakan aset- aset tersebut seoptimal mungkin untuk mewujudkan perubahan dalam pembelajaran yang berpihak pada murid. hal ini selaras dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, pembelajaran harus berpihak pada murid. 
Dengan berbekal pendekatan berbasis aset maka implementasi saya sebagai pemimpin pembelajaran yaitu saya harus selalu berpikir positif, dan berusaha untuk bisa mengindentifikasi aset yang ada di kelas, sekolah dan masyarakat sekitar. Misalnya saya sebagai Guru Biologi, akan memanfaatkan aset murid saya yang sesuai kodrat dan jamannya anak-anak sekarang sebagai anak yang mengerti tentang teknologi, maka pembelajaran yang saya lakukan berbasis digital, misal menggunakan sumber belajar dari internet dan media sosial seperti You tube, Blog, Tiktok, Instagram, Facebook. Dan tagihan tugas peserta didik juga diminta menggunakan digital seperti catatan digital, para siswa bisa membuat catatan dengan aplikasi canva, pict art dan yang lain, diminta membuat laporan dalam bentuk video dan diupload di chanel Youtube. Untuk pembelajaran tatap muka memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar sekolah sebagai laboratorium alam. Dan juga peserta didik diminta untuk melakukan wawancara dengan masyarakat yang berkaitan dengan materi Biologi seperti wawancara dengan para tenaga kesehatan di Puskesmas dan pelaku usaha pembuatan tempe, tahu di sekitar sekolah.

Contoh hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid yang berkualitas. 
Bila kita sudah bisa mengindentifikasi 7 sumber daya yaitu modal manusia, sosial, fisik, lingkungan, finansial, politik, agama dan budaya yang ada di sekitar lingkungan sekolah,maka itu bisa menjadi sumber kekuatan kita untuk merencanakan pembelajaran yang berpihak dengan murid. Misalnya kita harus tahu karakteristik murid dalam pembelajaran, kemudian fasilitas yang ada di sekolah,lingkungan sekitar sekolah yang bisa dijadikan sumber belajar, secara finansial mendukung pembelajarn berlangsung dengan lancar, termasuk agama dan budaya di sekitar lingkungan, semua dapat kita manfaatkan sebagai sumber pembelajaran yang berpihak pada murid (pembelajaran yang berkualitas).

Hubungan dengan materi sebelumnya

Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan KHD : 
Salah satu alasan mengapa kita melakukan pendekatan berbasis aset karena kita ingin melakukan pembelajaran berkualitas dengan memanfaatkan aset yang ada sehingga  dapat tercapai pembelajaran berpihak pada murid sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara.

Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak : 
Saloah satu peran Guru Penggerak adalah sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam hal ini pemimpin dalam pengelolaan sumber daya agar kita bisa melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan mengetahui 7 aset yang ada di sekitar sekolah maka kita bisa melaksanakan peran kita sebagai Guru Penggerak. 

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak : 
Untuk mewujudkan visi Guru Penggerak tentunya kita harus membuat pemetaan kekuatan kita yaitu 7 aset yang ada di sekitar sekolah agar kita bisa membuat pembelajaran yang berpihak pada murid dan mencapai visi Guru Penggerak dan sekaligus tentunya mencapai visi misi sekolah. 

Modul 1.4 Budaya Positif: 
Salah satu aset manusia adalah murid, tentunya kita harus mengajarkan kepada semua peserta didik budaya positif, agar bisa diamalkan dan menjadi kebiasaan yang baik, dan tentunya akan sangat membantu tercapainya pembelajaran yang berkualitas dan berpihak pada murid.

Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi): 
Dengan mengindentifikasi aset yaitu murid, tentunya kita akan mengetahui karakteristik peserta didik. Supaya pembelajaran berkualtas dan berpihak pada murid maka kita harus mengadakan pembelajaran diferensiasi, artinya pembelajaran dilakukan berdasarkan minat dan bakat siswa. Dan ini artinya kita sudah melaksanakan pembelajaran berpihak pada murid.

2.2 Pembelajaran Sosial Emosional: 
Pembelajaran sosial emosional diperlukan agar semua warga sekolah memiliki kemampuan untuk berempati, memiliki kesadaran diri, dan pengelolaan diri yang baik. Dengan demikian upaya untuk mengantarkan murid, guru, dan semua warga sekolah mencapai keselamatan dan kebahagiaan (wellbeing) dapat tercapai.

2.3 Coaching: 
Dengan praktik coaching model TIRTA maka kita sebagai Guru bukan memberikan solusi tapi justru mengajak murid supaya menggali potensi yang dimiliki, untuk bisa merancang sendiri solusi yang akan di ambil. Jadi peran kita sebaga Coach harus selalu dilatih, agar peserta didik bisa menjadi coachee yang baik.

3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran : 
Kemampuan seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan akan mempengaruhi pencapaian tujuan maksud pendidikan.  Sebab dalam perjalanannya akan berhadapan dengan situasi dilema etika maupun bujukan moral. Dengan pengetahuan pengambilan keputusan yang baik, maka seorang pemimpin pembelajaran akan mampu menyelesaikan masalah dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah-langkah pengambilan keputusan. Dengan demikian pemimpin dapat melakukan pemetaan aset dengan tepat dan dapat diberdayakan secara optimal.

3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya : 
Kemampuan seorang pemimpin pembelajaran dalam mengelola 7 aset/ modal utama di daerah/ sekolahnya adalah sebuah kekuatan untuk pencapaian tujuan pendidikan yakni mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (wellbeing). 

Hubungan antara sebelum dan sesudah saya mengikuti pelatihan terkait modul 3.2 adalah adanya perubahan paradigma baru dalam berfikir dan menghadapi sesuatu hal.  Jika sebelumnya maindset saya fokus pada kekurangan atau masalah yang dihadapi, sekarang maindset saya berfokus pada kekuatan/ aset. Adapun pemikiran yang sudah berubah di diri saya setelah mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini yaitu mulai berfikir untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, sebelumnya berjalan sendiri tanpa kolaborasi; mulai membuat program berdasarkan visi-misi dan kekuatan sekolah, sebelumnya membuat proyek/ program untuk memecahkan masalah; mulai berfokus pada aset untuk pengembangan sumberdaya, sebelumnya fokus pada meminta/ mencari bantuan orang lain; mulai membiasakan diri dengan pertanyaan yang memberdayakan seperti “apa yang sudah berhasil?”, “bagaimana strategi agar membuatnya lebih berhasil?”, “apa saja yang kita miliki?”.

b. Rancangan tindakan

Prakarsa Perubahan 
Membiasakan murid dalam kegiatan pembelajaran berbasis digital
Buat rancangan dengan model BAGJA

B-uat pertanyaan (Define)

Pertanyaan 

Apa yang harus saya lakukan supaya murid terbiasa dengan pembelajaran berbasis digital?

Jawaban : Pertama kali saya akan mempelajari pembelajaran berbasis digital, dengan membuat sumber pembelajaran berupa video Youtube, Blog dan Tiktok. Selanjutnya tagiahn tuags berupa catatn digital, laporan video praktikum.

Bagaimana cara supaya murid terbiasa dengan pembelajaran berbasis digital?

Caranya dengan memberikan sumber belajar berbasis internet, tagihan yang berupa digital.

Mengapa murid harus terbiasa dengan pembelajaran berbasis digital?

Karena murid jaman sekarang adalah jaman digital, sehingga kita harus melakukan pembelajaran berbasis digital agar tercapai pembelajaran berpihak pada murid.  

A-mbil pelajaran (Discover)

Pertanyaan 

Apa saja potensi peserta didik sehingga bisa dilaksanakan pembelajaran berbasis digital?

Jawab : Kemauan belajar yang tinggi, fasilitas Hp yang memadai, kuota dari Pemerintah (pada masa pandemi), sinyal bagus, dan tentunya anak jaman milenial pasti suka dengan IT. Sehingga akan tercapai pembelajaran berpihak pada murid

Survei apa yang harus kita lakukan sebelum merancang pembelajaran berbasis digital?

Jawab: Jumlah siswa yang memiliki Hp yang bis dipakai untuk pembelajaran berbasis digital, kemapuan dalam menggunakan aplikasi seperti canva, pic art, kemudian menggunakan aplikasi edit video.

G-ali mimpi (Dream)

Pertanyaan

Harapan apa yang ingin diraih bila pembelajaran berbasis digital tercapai?

Jawaban : Harapan yang akan diraih adalah semua peserta didik mempunyai skill ketrampilan digital yang pastinya akan berguna di jenjang Pendidikan selanjutnya atau di tempat kerja.

Siapa yang akan dilibatkan dalam berkolaborasi untuk mewujudkan pembelajaran berbasis digital?

Jawabannya : Yang akan saya ajak kolaborasi adalah Guru TIK karena pelajaran TIK sangat mendukung dengan program pembelajaran berbasis digital.

J-abarkan rencana (Design)

Langkah apa saja yang akan dilakukan untuk mewujudkn pembelajaran berbasis digital?

Jawaban: Langkah yang akan dilakukan :

Saya sebagai guru banyak berlatih IT

Saya membuat sumber belajar digital seperti video di Youtube, tulisan Blog, dan video Tiktok.

Selanjutnya saya melakukan tagihan tugas digital, supaya peserta didik bisa dan terampil dalam pembelajaran digital.

Apa indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran berbasis digital?

Indikator keberhasilannya dalah adanya produk karya nyata berupa catatan digital, video laporan praktikum yang di upload di Youtube.

A-tur eksekusi (Deliver)

Siapakah yang terlibat dan apa perannya masing-masing dalam mewujudkan rencana ini?

Kepala sekolah sebagai pimpinan managemen sekolah

Guru IT yang akan mendukung rencana ini 

Wali kelas untuk berkolaborasi dalam melakukan tagihan

Apa bentuk refleksi yang dilakukan murid dalam pembelajaran berbasis digital?

Jawaban: Guru menyediakan kolom refleksi untuk ditulis oleh murid, sehingga Guru mengetahui kendala kesulitan murid

 Berikut adalah video Koneksi Materi Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya


Demikian tadi pemaparan tugas Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya... Mudah-mudahan bermanfaat... Salam Guru Penggerak...😍😍😍


2 comments:

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.