📘 Materi: Sistem Saraf dan Mekanismenya dalam Mengelola Informasi
🔹 A. Pengertian Sistem Saraf
-
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang berfungsi menerima rangsangan, mengolah informasi, dan memberikan respons terhadap rangsangan.
-
Sistem ini bekerja sangat cepat melalui impuls listrik yang dihantarkan oleh neuron.
🔹 B. Fungsi Sistem Saraf
-
Mengatur dan mengoordinasi semua aktivitas tubuh (gerakan, pikiran, emosi).
-
Menjaga keseimbangan fungsi organ (homeostasis).
-
Mendeteksi perubahan lingkungan internal maupun eksternal.
-
Memberikan respons yang tepat terhadap rangsangan.
🔹 C. Organ Penyusun Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari dua bagian utama:
1. Sistem Saraf Pusat (SSP)
➤ Otak
-
Otak besar (Cerebrum): pusat kesadaran, berpikir, mengingat, berbicara, dan gerakan sadar.
-
Otak kecil (Cerebellum): mengatur keseimbangan dan koordinasi otot.
-
Sumsum lanjutan (Medulla oblongata): mengatur denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, dan gerak refleks.
➤ Sumsum tulang belakang
-
Menghubungkan otak dengan saraf tepi.
-
Mengatur gerak refleks.
-
Jalur utama penghantaran impuls.
2. Sistem Saraf Tepi (SST)
-
Menghubungkan SSP dengan seluruh bagian tubuh.
-
Terdiri dari:
-
Saraf kranial (12 pasang): keluar dari otak.
-
Saraf spinal (31 pasang): keluar dari sumsum tulang belakang.
-
-
Dibagi menjadi:
-
Sistem saraf sadar (somatik): mengendalikan gerakan sadar.
-
Sistem saraf tak sadar (otonom): mengatur fungsi organ secara otomatis, terdiri dari:
-
Simpatik: mempercepat kerja organ (misal mempercepat detak jantung).
-
Parasimpatik: memperlambat kerja organ (misal menurunkan detak jantung).
-
-
🔹 D. Struktur Neuron (Sel Saraf)
-
Dendrit: menerima impuls dari neuron lain atau reseptor.
-
Badan sel: tempat inti sel dan pengatur aktivitas neuron.
-
Akson: menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron lain atau efektor.
-
Sinapsis: celah antar neuron tempat impuls dilanjutkan melalui zat kimia (neurotransmitter).
🔹 E. Jenis-Jenis Neuron
-
Neuron Sensorik (Aferen): membawa impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat.
-
Neuron Motorik (Eferen): membawa impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.
-
Neuron Intermediet (Penghubung/Asosiasi): menghubungkan neuron sensorik dan motorik di SSP.
🔹 F. Mekanisme Kerja Sistem Saraf dalam Mengelola Informasi
Alur umum proses respons:
-
Rangsangan diterima oleh reseptor (contoh: kulit).
-
Neuron sensorik membawa impuls ke sistem saraf pusat.
-
Otak atau sumsum tulang belakang mengolah informasi.
-
Neuron motorik membawa impuls ke efektor.
-
Efektor (otot/kelenjar) memberikan respons (contoh: menarik tangan dari benda panas).
🔹 G. Gerak Refleks
-
Gerakan otomatis dan cepat tanpa dikendalikan kesadaran.
-
Contoh: refleks lutut, menarik tangan dari api.
-
Jalur impuls tidak sampai ke otak, hanya ke sumsum tulang belakang.
🔹 H. Gangguan pada Sistem Saraf
-
Epilepsi: gangguan aktivitas listrik di otak menyebabkan kejang.
-
Stroke: terganggunya aliran darah ke otak, menyebabkan kelumpuhan sebagian tubuh.
-
Parkinson: kelainan sistem saraf yang menyebabkan gemetar dan kaku.
-
Meningitis: peradangan pada selaput otak.
-
Cedera sumsum tulang belakang: menyebabkan kelumpuhan karena jalur impuls terputus.
🔹 I. Cara Menjaga Kesehatan Sistem Saraf
-
Tidur cukup dan teratur.
-
Konsumsi makanan bergizi (mengandung vitamin B, omega-3).
-
Olahraga rutin.
-
Hindari stres berlebihan.
-
Tidak menggunakan narkoba dan zat adiktif lainnya.
-
Melatih otak dengan membaca dan berpikir logis.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.