Latihan PAS Biologi Semester 1 Kelas 11 Fase F Bentuk Soal TKA
🧬 Soal 1 (PGS – Level C2)
Stimulus:
Robert Hooke (1665) menggunakan mikroskop majemuk sederhana untuk mengamati
sayatan tipis gabus. Ia melihat adanya ruang-ruang kecil yang tampak seperti
sarang lebah. Dari pengamatan tersebut, Hooke memperkenalkan istilah cellulae
atau sel, yang artinya “ruangan kecil”. Temuannya dipublikasikan dalam
buku Micrographia.
Soal:
Siapa ilmuwan yang memperkenalkan istilah “sel” untuk pertama kali dan dalam
karya apa ia menuliskannya?
A. Antonie van Leeuwenhoek dalam Arcana Naturae
B. Robert Hooke dalam Micrographia
C. Theodor Schwann dalam Mikroskopie der Thiere
D. Matthias Schleiden dalam Beiträge zur Phytogenesis
E. Rudolf Virchow dalam De cellularpathologie
Kunci Jawaban:
B
Pembahasan: Hooke (1665) memperkenalkan istilah “sel” setelah mengamati
struktur gabus dan mempublikasikannya dalam Micrographia. Ia belum
memahami fungsi biologis sel, namun penemuannya menjadi dasar teori sel modern.
Soal — PGS
Stimulus (Gambar 1):
Gambar menunjukkan sel berbentuk agak persegi/tegas dengan dinding
sel jelas, vakuola sentral besar menekan sitoplasma ke tepi, dan
banyak kloroplas berwarna hijau. Tidak tampak sentriol.
Pertanyaan:
Berdasarkan ciri pada Gambar 1, sel tersebut paling tepat diklasifikasikan
sebagai …
A. Sel hewan, karena memiliki vakuola besar dan kloroplas.
B. Sel tumbuhan, karena memiliki dinding sel, kloroplas, dan vakuola sentral
besar.
C. Sel hewan, karena tidak memiliki dinding sel dan kloroplas.
D. Sel tumbuhan, karena bentuknya bulat tak beraturan dan banyak lisosom.
E. Sel prokariotik, karena tidak tampak nukleus.
Kunci: B
Pembahasan singkat:
- Dinding
sel, kloroplas, vakuola sentral besar = ciri khas sel
tumbuhan.
- Sel
hewan tidak punya dinding sel/kloroplas (A, C salah).
- Bentuk
“bulat tak beraturan + lisosom banyak” cenderung hewan (D salah).
- Nukleus
tetap ada (tidak prokariotik) (E salah).
PGK (Pilihan Ganda Kompleks, Pemahaman C2)
Stimulus (Skema Perpindahan Zat):
Sebuah sel hewan (cairan intrasel ≈ 300 mOsm) ditempatkan pada
tiga larutan:
- Larutan
X: 150 mOsm
- Larutan
Y: 300 mOsm
- Larutan
Z: 500 mOsm
Petunjuk:
Pilih semua pernyataan yang BENAR.
- Pada
X, air cenderung masuk ke dalam sel sehingga volume sel bertambah.
- Pada
Y, tidak ada perpindahan bersih air (net flow ≈ 0).
- Pada
Z, gradien osmotik mendorong air masuk ke sel.
- Pada
Z, sel dapat mengalami krenasi (menciut) karena air keluar
dari sel.
- Pada
X, larutan bersifat hipertonik terhadap sel.
Kunci Jawaban (multi-jawab): 1,
2, dan 4 (BENAR)
Pembahasan singkat per pernyataan:
- Benar.
X (150 mOsm) lebih hipotonik daripada sitoplasma (300 mOsm) → air masuk
→ sel membengkak (risiko lisis pada sel hewan).
- Benar.
Y (300 mOsm) isotonik dengan sel → tidak ada aliran bersih
air.
- Salah.
Z (500 mOsm) hipertonik terhadap sel → air keluar, bukan
masuk.
- Benar.
Pada Z, air keluar → sel mengecil/krenasi.
- Salah.
X (150 mOsm) justru hipotonik (bukan hipertonik) terhadap sel 300
mOsm.
Mitosis
Stimulus (Skema Tahapan Mitosis Sel
Hewan):
Tahap A: Kromatin mengental; membran inti mulai terurai.
Tahap B: Kromosom berjajar di bidang ekuator; spindel melekat pada
kinetokor.
Tahap C: Kromatid saudara berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan.
Tahap D: Membran inti terbentuk kembali; kromosom dekondensasi.
Soal:
Peristiwa pada Tahap B pada skema adalah …
A. Profase
B. Prometafase
C. Metafase
D. Anafase
E. Telofase
Kunci: C
Pembahasan:
Ciri metafase: kromosom berjajar rapi di bidang ekuator dan terikat
spindel di kinetokor. Profase = kondensasi awal & pembentukan spindel;
anafase = pemisahan kromatid; telofase = rekonstruksi inti.
Kasus Patah Tulang (Fraktur Radius-Ulna)
Stimulus (Kasus):
Seorang siswa kelas XI jatuh saat bermain futsal dan mengalami nyeri hebat
serta deformitas pada lengan bawah kanan. Foto rontgen menunjukkan fraktur
radius–ulna 1/3 tengah tanpa luka terbuka. Setelah pertolongan pertama
(RICE), di IGD dilakukan reduksi tertutup dan pemasangan gips
sirkumferensial. Dokter merekomendasikan penggunaan arm sling,
edukasi latihan ROM sendi yang tidak digips, kontrol 1 minggu untuk
evaluasi posisi fragmen, dan rujukan fisioterapi bila nyeri berkurang.
Pertanyaan (PGK – pilih semua yang benar):
Dari opsi berikut, manakah tindakan/teknologi bantu yang tepat
untuk menunjang pemulihan fungsi dan mencegah komplikasi pada kasus ini?
A. Arm sling untuk mengurangi beban dan
menstabilkan segmen selama fase akut
B. Latihan ROM (range of motion) pada sendi bahu, siku (yang tidak
digips), dan jari sedini mungkin sesuai nyeri
C. External fixator segera pada semua fraktur tertutup radius–ulna tanpa
dislokasi parah
D. Gips sebagai imobilisasi primer pasca reduksi tertutup pada fraktur
tertutup yang stabil
E. Kruk (crutches) untuk mengurangi beban pada ekstremitas atas yang
digips
Kunci Jawaban: A,
B, D
Pembahasan singkat:
- A
(Benar): Arm sling membantu menyangga
lengan, mengurangi nyeri & edema awal.
- B
(Benar): ROM dini pada sendi yang tidak
diimobilisasi mencegah kaku sendi, atrofi, & edema.
- C
(Salah): External fixator tidak rutin
pada fraktur tertutup yang stabil; indikasi umumnya fraktur terbuka,
instabil berat, cedera jaringan lunak signifikan, atau kegagalan metode
konservatif.
- D
(Benar): Gips pasca reduksi tertutup
tepat untuk fraktur tertutup yang dapat disetel stabil.
- E
(Salah): Kruk adalah teknologi bantu
pembebanan tungkai bawah. Untuk lengan bawah, alat bantu yang
relevan adalah sling/brace; kruk tidak mengurangi “beban” lengan.
Kasus Maag (Gastritis/Ulkus)
Stimulus:
R, 17 tahun, sejak 2 minggu mengeluh nyeri ulu hati terasa perih saat lambung
kosong dan membaik setelah makan. Sering minum kopi, makanan pedas,
serta mengonsumsi OAINS saat belajar karena sakit kepala. Tidak ada
muntah darah atau BAB hitam.
Pertanyaan: Pilih semua pernyataan yang BENAR terkait analisis dan
penanganan awal kasus ini.
A. Pola nyeri yang membaik setelah makan
mengarah pada iritasi mukosa/ulkus duodenum.
B. Konsumsi kopi/makanan pedas dan OAINS berkontribusi pada
kerusakan mukosa & risiko gastritis.
C. Mekanisme utama keluhan ini adalah penurunan produksi asam lambung.
D. Penanganan awal yang tepat: modifikasi gaya hidup (hindari pemicu),
jadwalkan makan teratur, pertimbangkan antasida/PPI sesuai indikasi.
E. Pada kondisi ini, penggunaan aspirin harian sebagai analgesik adalah
pilihan aman.
Kunci Jawaban:
A, B, D
Pembahasan Singkat:
A (Benar):
Nyeri membaik setelah makan khas iritasi mukosa/ulkus duodenum; asupan
menetralkan sementara asam → gejala berkurang.
B (Benar):
Kafein/pedas meningkatkan iritasi; OAINS menghambat prostaglandin
pelindung mukosa → mempertinggi risiko gastritis/ulkus.
C (Salah):
Keluhan biasanya terkait iritasi/ketidakseimbangan proteksi mukosa
dan/atau paparan asam, bukan penurunan asam.
D (Benar):
Pendekatan awal non-invasif: hindari pemicu, atur pola makan,
farmakoterapi awal (antasida/H2RA/PPI sesuai gejala & kebijakan setempat).
E (Salah): Aspirin/OAINS
justru memperburuk risiko perdarahan/iritasi; bukan analgesik aman pada kondisi
ini.
Kalo berminat dengan file lengkap dengan kisi- kisinya silahkan kunjungi https://www.wetyyuningsih.com/2025/11/kisi-kisi-pas-biologi-kelas-xi-fase-f.html



Comments
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.