Uji Biuret adalah prosedur praktikum untuk mendeteksi keberadaan protein dalam sampel. Uji ini menggunakan larutan Biuret, yang akan berubah warna ketika bereaksi dengan ikatan peptida dalam protein.
Alat dan Bahan
- Sampel makanan (misalnya putih telur, susu, atau daging yang sudah dihaluskan)
- Larutan Biuret (biasanya campuran tembaga sulfat dan natrium hidroksida)
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Rak tabung reaksi
- Alat tulis untuk mencatat hasil
Langkah-Langkah Uji Biuret
Persiapan Sampel:
- Siapkan sampel makanan yang ingin diuji dalam bentuk cair. Jika sampel padat, seperti daging, hancurkan dan tambahkan sedikit air, lalu aduk hingga homogen.
Penambahan Reagen:
- Masukkan sekitar 2-3 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 1-2 ml larutan Biuret ke dalam tabung reaksi yang berisi sampel.
Pengamatan:
- Amati perubahan warna pada larutan di dalam tabung reaksi.
- Jika protein ada dalam sampel, larutan akan berubah menjadi warna ungu.
- Jika tidak ada protein, larutan akan tetap berwarna biru atau tidak berubah.
Pencatatan Hasil:
- Catat hasil pengamatan dalam tabel atau catatan praktikum untuk setiap sampel yang diuji.
Prinsip Kerja Uji Biuret
Uji Biuret didasarkan pada reaksi ion tembaga (Cu²⁺) dalam larutan Biuret dengan ikatan peptida pada protein. Ketika tembaga sulfat bereaksi dengan ikatan peptida, kompleks warna ungu terbentuk, menandakan adanya protein.
Kesimpulan
Jika larutan berubah warna menjadi ungu, berarti sampel mengandung protein. Jika tidak ada perubahan warna, maka tidak ada protein dalam sampel.
Uji Biuret adalah cara sederhana dan efektif untuk menguji keberadaan protein dalam makanan, sehingga cocok dilakukan dalam praktikum laboratorium sekolah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dan diunduh File Uji Protein (Unduh Disini)
Mudah-mudahan dapat bermanfaat dan menginspirasi...😍😍😍
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.