Followers

Wednesday, August 6, 2025

Panduan Kokurikuler 2025

 

Pengertian Kokurikuler

Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan dari kegiatan intrakurikuler, yang bertujuan mengembangkan kompetensi dan karakter murid.


Tujuan Kokurikuler

Untuk mendukung pencapaian 8 Dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu:

  1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME

  2. Kewargaan

  3. Penalaran kritis

  4. Kreativitas

  5. Kolaborasi

  6. Kemandirian

  7. Kesehatan

  8. Komunikasi


Karakteristik Kokurikuler

  • Bersifat fleksibel, kontekstual, dan terencana

  • Harus bertujuan jelas dan selaras dengan profil lulusan

  • Dapat dilakukan melalui:

    • Kolaborasi lintas disiplin ilmu

    • Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH)

    • Cara lain sesuai konteks lokal dan satuan pendidikan


Kerangka Pembelajaran Kokurikuler

Terdiri dari 4 komponen utama:

  1. Praktik pedagogis aktif (inquiry, project-based learning)

  2. Lingkungan pembelajaran terbuka dan kontekstual

  3. Kemitraan: satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media

  4. Pemanfaatan teknologi digital untuk akses, dokumentasi, dan kolaborasi


Langkah-langkah Perencanaan Kokurikuler

  1. Membentuk Tim Kerja Kokurikuler

  2. Analisis kebutuhan satuan pendidikan

  3. Menentukan dimensi profil lulusan yang ingin dikuatkan

  4. Menentukan tema kegiatan

  5. Memilih bentuk kegiatan (kolaboratif, 7KAIH, atau lainnya)

  6. Merancang tujuan pembelajaran

  7. Mengatur alokasi waktu kegiatan

  8. Merancang aktivitas pembelajaran

  9. Menyusun asesmen formatif dan sumatif


Jenis Kegiatan Kokurikuler

  • Kolaboratif Lintas Disiplin Ilmu: integrasi mata pelajaran untuk isu kontekstual

  • Gerakan 7KAIH: pembiasaan harian seperti bangun pagi, ibadah, belajar, dll.

  • Cara lainnya: berbasis lokal/khas sekolah seperti membatik, berkebun, pagelaran seni


Contoh Aktivitas Kokurikuler

  • Proyek lingkungan: kampanye kebersihan, pembuatan poster

  • Penelitian sederhana: survei, wawancara, studi literatur

  • Praktik budaya: membatik, memasak makanan lokal

  • Pelibatan narasumber: tokoh masyarakat, pelaku UMKM

  • Kampanye advokasi: kesehatan, keberagaman, dll


Evaluasi dan Pelaporan

  • Terdiri dari asesmen formatif (proses) dan sumatif (hasil akhir)

  • Dilaporkan di rapor terpisah dari intrakurikuler

  • Bentuk asesmen bisa berupa jurnal, presentasi, produk, laporan, refleksi



No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.