27. Data di bawah ini menunjukkan volume pernafasan dari dua orang pasien yang memiliki kelainan yang sama. Tetapi, salah satu pasien memiliki komplikasi berupa gagal jantung kronis. Sebagai perbandingan, volume pernafasan manusia dewasa tanpa kelainan paru-paru adalah IRV = 2500 mL, VT = 500 mL, ERV = 1500 mL, dan RV = 1500 mL.
🔎 Informasi dari Grafik:
-
Pasien B (gagal jantung kronis) memiliki:
-
IRV, VT, dan ERV lebih kecil
-
RV (volume residu) lebih besar
-
-
Ini menunjukkan bahwa kapasitas paru efektifnya menurun.
✍️ Evaluasi Pernyataan:
A. Kelainan paru-paru tersebut mengurangi volume udara yang dapat keluar-masuk paru-paru.
✅ Benar.
Volume IRV, VT, dan ERV berkurang pada pasien B → total volume yang dapat keluar-masuk paru (vital capacity) lebih rendah. Ini adalah ciri gangguan restriktif seperti skoliosis atau gagal jantung.
B. Kedua pasien tersebut kemungkinan menderita skoliosis.
❌ Salah.
Dari soal diketahui hanya satu pasien (B) yang punya komplikasi gagal jantung kronis, sementara keduanya punya kelainan paru-paru yang sama. Namun, skoliosis belum tentu menjadi penyebabnya, karena tidak ada bukti pasti dari grafik.
C. Pada kondisi istirahat, laju ventilasi pada pasien A lebih tinggi daripada pasien B.
❌ Salah.
Grafik hanya menunjukkan kapasitas paru, bukan laju ventilasi (frekuensi napas × volume tidal). Meskipun VT pasien B lebih kecil, bisa jadi laju napasnya lebih tinggi → kita tidak bisa menyimpulkan ini dari data yang ada.
D. Berdasarkan data volume udara residu, gagal jantung kronis terbukti mengurangi gejala kelainan paru-paru yang diderita pasien B.
❌ Salah.
Justru sebaliknya, RV pasien B lebih besar, menandakan fungsi paru memburuk akibat gagal jantung kronis. RV tinggi = udara banyak terjebak → efisiensi pernapasan menurun.
✅ Jawaban Akhir:
-
A = ✅ Benar
-
B = ❌ Salah
-
C = ❌ Salah
-
D = ❌ Salah
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.